Perbandingan Biaya Dan Pendapatan Usahatani Padi Varietas Inpari 32 Dan Ciherang Di Kabupaten Karawang.

Abstract

Peningkatan produksi padi dapat dilakukan dengan adanya peningkatan luas lahan atau produktivitas dengan mengembangkan teknologi benih varietas unggul, salah satunya varietas Inpari 32. Tujuan penelitian ini menganalisis total biaya dan pendapatan usahatani padi varietas Inpari 32 dibandingkan dengan varietas Ciherang. Sampel penelitian terdiri dari 40 petani padi varietas Inpari 32 dan 10 petani padi varietas Ciherang (sebagai pembanding). Penentuan sampel menggunakan metode Stratified Random Sampling. Analisis data yang digunakan meliputi analisis struktur biaya, penerimaan, pendapatan dan efisiensi usahatani. Hasil penelitian menunjukan bahwa total biaya usahatani padi dalam dua kali musim tanam (Gadu dan Rendeng) untuk varietas Inpari 32 lebih rendah dibandingkan padi varietas Ciherang. Sedangkan dari sisi pendapatan atas biaya total yang diperoleh petani varietas Inpari 32 lebih tinggi dari pada petani padi varietas Ciherang. Hal ini menunjukkan bahwa adanya inovasi benih dalam hal ini penggunaan benih padi varietas Inpari 32 cukup memberikan insentif ekonomi bagi petani. Hal ini didukung oleh fakta jumlah petani yang mengadopsi varietas tersebut lebih banyak di lokasi penelitian.

Increasing rice production can be done by increasing land area or productivity by developing superior variety seed technology, one of which is the Inpari 32 variety. The purpose of this study was to analyze the total costs and income of rice farming with the Inpari 32 variety compared to the Ciherang variety. The rice farming sample consisted of 40 farmers of the Inpari 32 variety and 10 farmers of the Ciherang variety (as a comparison). Sample was determined using the Stratified Random Sampling method. The data analysis used is cost structure analysis, revenue, income, and farming efficiency analysis. Based on the research results, it was found that the total cost of rice farming in two growing seasons (Gadu and Rendeng) for the Inpari 32 variety was lower than for the Ciherang variety. Meanwhile, in terms of income on total costs, the farmers of the Inpari 32 variety were higher than the farmers of the Ciherang variety. This shows that the innovation of seeds, in this case the use of rice seeds of the Inpari 32 variety, is sufficient to provide economic incentives for farmers. This is supported by the fact that the number of farmers adopting these varieties is greater in the study locations.