Dinamika Indeks Harga Properti Residensial dan Non- Performing Loan Properti Sebelum dan Selama Pandemi Covid-19
Date
2023-08-15Author
Sabriani, Ajeng Ayu
Irawan, Tony
Santoso, Moch Hadi
Metadata
Show full item recordAbstract
Kebutuhan manusia akan properti residensial atau rumah akan semakin meningkat karena jumlah penduduk terus meningkat setiap tahunnya, sehingga dapat mendorong peningkatan harga properti residensial. Properti residensial berupa rumah sangat berkaitan dengan sektor perbankan karena sebagian besar transaksinya dibiayai oleh kredit. Kenaikan harga rumah dapat berdampak pada terjadinya risiko kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) properti. Selama tahun 2017-2021 NPL properti mengalami tren kenaikan dimana pertumbuhan yang paling signifikan terjadi pada tahun 2020 karena adanya pandemi Covid-19. Terdapat hubungan yang searah antara harga properti residensial yang dilihat dari Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) dengan NPL properti sebelum terjadinya pandemi Covid-19. Namun berbeda dengan tahun lainnya, pada tahun 2020 terjadi perubahan arah antara IHPR dengan NPL properti karena adanya pandemi Covid-19. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika IHPR dan NPL properti sebelum dan selama pandemi Covid-19 serta menganalisis determinan yang memengaruhi NPL Properti. Penelitian dilakukan pada provinsi di Indonesia yang terdaftar dalam SHPR BI dan SPI OJK periode 2017q1 sampai 2021q4. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif, analisis kuadran, analisis regresi data panel, dan uji kebaikan model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum dan selama pandemi Covid19 terdapat perbedaan kondisi. Rata-rata IHPR mengalami kenaikan selama pandemi Covid-19 sebesar 4,35% karena adanya perubahan pola hidup masyarakat yang melakukan lebih banyak kegiatan dari rumah dan adanya stimulus dari Pemerintah untuk sektor properti khususnya perumahan sehingga membuat pasar properti dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19. NPL mengalami penurunan rata-rata sebesar 0,21% selama pandemi Covid-19 karena adanya kebijakan restrukturisasi kredit sehingga dapat memberikan keringanan dari tekanan yang besar akibat pandemi Covid-19. Selain itu, PDRB dan penyaluran kredit pun mengalami peningkatan selama pandemi Covid-19. PDRB mengalami peningkatan sebesar 4,6% selama pandemi Covid-19 terjadi karena Pemerintah Daerah berhasil melakukan upaya pengendalian pandemi Covid-19 dengan mengeluarkan strategi kebijakan melalui pengalokasian APBD guna mendorong pemulihan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sehingga dapat meningkatkan konsumsi masyarakat serta meningkatkan aktivitas dunia usaha. Sedangkan peningkatan penyaluran kredit sebesar 10% selama pandemi Covid-19 terjadi karena Pemerintah memberikan banyak insentif kredit yang membuat bank melakukan berbagai penawaran sehingga penyaluran kredit menjadi lebih tinggi. Dinamika IHPR dan NPL properti berbeda berdasarkan lintas waktu dan antar provinsi sehingga terdapat pola yang berbeda pada masing-masing provinsi sebelum dan selama pandemi Covid-19. Provinsi yang menempati kuadran I iii selama pandemi Covid-19 berlangsung lebih menumpuk dan terjadi pengerucutan dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19. Hal ini menunjukkan terjadinya kenaikan harga properti residensial yang diiringi dengan penurunan rasio NPL properti pada beberapa provinsi. Variabel IHPR, PDRB, dummy pandemi Covid-19, penyaluran kredit, dan interaksi antara dummy pandemi Covid-19 dengan penyaluran kredit secara simultan berpengaruh signifikan terhadap NPL properti. Sementara secara parsial IHPR, PDRB serta dummy pandemi Covid-19 berpengaruh negatif signifikan sedangkan penyaluran kredit dan interaksi dummy pandemi Covid-19 dengan penyaluran kredit berpengaruh positif signifikan. Sehingga determinan NPL properti adalah IHPR, PDRB, dummy pandemi Covid-19, penyaluran kredit, dan interaksi dummy pandemi Covid-19 dengan penyaluran kredit. Implikasi manajerial yang dapat diberikan dari penelitian ini guna mengendalikan NPL properti yaitu pihak Bank diharapkan untuk dapat melakukan pemantauan secara lebih teliti dalam memberikan kredit properti terutama saat terjadi penurunan pertumbuhan harga rumah dan saat terjadiya suatu krisis seperti pandemi Covid-19. Selain itu, pihak Regulator dapat mempertimbangkan harga rumah sebagai indikator makroprudensial untuk mendorong stabilitas perbankan serta memberikan kebijakan yang berbeda pada provinsi dengan bank umum yang memiliki porsi kredit properti yang dominan agar NPL properti dapat lebih terkendali. The human need for residential property or houses will increase, because the population continues to increase every year, thus driving up residential property prices. Residential property or houses is closely related to the banking sector because most of the transactions are financed by credit. An increase in house prices can have an impact on the risk of non-performing loans (NPL) properties. During 2017-2021, property NPL experienced an increasing trend where the most significant growth occurred in 2020 due to the Covid-19 pandemic. There is a unidirectional relation between residential property prices as seen from the Residential Property Price Index and property NPLs before the Covid-19 pandemic. Unlike other years, in 2020 there was a change in direction between Residential Property Price Index and property NPLs due to the Covid-19 pandemic. Based on this background, this study aims to analyze the dynamics of Residential Property Price Index and property NPLs before and during the Covid- 19 pandemic and to analyze the determinants that affect on property NPLs. The research was conducted in provinces in Indonesia that are registered in the Residential Property Price Survey by Bank Indonesia and Indonesian Banking Statistics by Financial Services Authority for the period 2017q1 to 2021q4. The research method used is descriptive statistical analysis, quadrant analysis, panel data regression analysis, and testing the goodness of the regression model. The results showed that before and during the Covid-19 pandemic there were differences conditions. The average of residential property price index increased during the Covid-19 pandemic by 4.35% due to changes in people's lifestyles which carried out more activities from home and the Government's stimulus for the property sector, especially housing, so that the property market could survive amid the Covid-19 pandemic. The average of property NPLs decreased by 0.21% during the Covid-19 pandemic due to a credit restructuring policy that could provide relief from the huge pressure due to the Covid-19 pandemic. In addition, GRDP and credit distribution also experienced an increase during the Covid-19 pandemic. GRDP increased by 4.6% when the Covid-19 pandemic occurred because the Regional Government succeeded in making efforts to control the Covid-19 pandemic by issuing policy strategies through the Regional Revenues and Expenditures Budget’s allocations to encourage economic recovery and social welfare so as to increase public consumption and increase business activity. Meanwhile, the increase in credit distribution by 10% during the Covid-19 pandemic occurred because the Government provided many credit incentives that made banks make various offers so that credit distribution was higher.
Collections
- MT - Business [1040]