Pembangunan Pariwisata dan Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Pesisir (Kasus Kawasan Wisata Mandeh, Sumatera Barat)
Abstract
Pariwisata merupakan kegiatan yang dilakukan oleh wisatawan ke tempat wisata dengan berbagai tujuan tertentu dalam waktu tertentu. Proses pembangunan pariwisata diinisiasi oleh berbagai macam individu, kelompok, maupun komunitas dan tidak terlepas dari berbagai pihak dan stakeholder didalamnya. Berdasarkan penelitian terdahulu, adanya pariwisata berdampak kepada kondisi masyarakatnya yakni terjadinya perubahan sosial budaya masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak pariwisata terhadap struktur, proses sosial, nilai budaya dan tingkat kesejahteraan masyarakat di Kawasan Wisata Mandeh, Sumatera Barat. Dianalisis juga aktor dan peranannya dalam pembangunan pariwisata di Kawasan Wisata Mandeh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui kuesioner menggunakan teknik convenience sampling dan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 60 orang masyarakat Nagari Ampang Pulai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan kondisi masyarakat sebelum dan sesudah adanya pariwisata yang dilihat dari struktur dan proses sosial, kebudayaan dan tingkat kesejahteraan pada masyarakat Nagari Ampang Pulai. Tourism is an activity carried out by tourists to tourist attractions with certain destinations at a certain time. The process of tourism development is initiated by various individuals, groups and communities and is inseparable from various parties and stakeholders in it. Based on previous research, the existence of tourism has an impact on the condition of the community, namely the occurrence of socio-cultural changes in society. The purpose of this research was to analyze the impact of tourism on structures, social processes, cultural values and the level of community welfare in the Mandeh Tourism Area, West Sumatra. Actors and their roles in tourism development in the Mandeh Tourism Area are also analyzed. This research uses a quantitative approach through questionnaires using techniques convenience sampling and a qualitative approach with in-depth interviews. The number of respondents in this research were 60 people from Nagari Ampang Pulai. The results showed that there were differences in the condition of the community before and after tourism as seen from the structure and social, cultural processes and level of welfare in the Nagari Ampang Pulai.