Show simple item record

dc.contributor.advisorAbdulkadir, Melani
dc.contributor.advisorAbdulkadir, Melani
dc.contributor.authorUlfah, Nurhayatul
dc.contributor.authorUlfah, Nurhayatul
dc.contributor.authorUlfah, Nurhayatul
dc.date.accessioned2023-08-12T11:04:34Z
dc.date.available2023-08-12T11:04:34Z
dc.date.issued2023-08-11
dc.identifier.citationAbubakar J, & Ndoen ML. 2019. Penghidupan Berkelanjutan Nelayan Fonae di Pulau Koloray. [Internet] [diunduh 2019 Sep 18]. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 7(1):10-16. Tersedia pada: https://journal.ipb.ac.id/index.php/sodality/article/download/24381/16951 Anggreany S, Lubis A, & Sardi I. (2013). Persepsi petani terhadap aspek teknis komoditi kelapa sawit di Desa Ladang Peris Kecamatan Bajubang Kabupaten Batanghari. [Internet] [diunduh 2019 Des 20]. JurnalPenyuluhan.9(1):88-94. Tersedia pada: https://www.neliti.com/id/publications/8465/persepsi-petani terhadap-aspek-teknis-komoditi-kelapa-sawit-di-desa-ladang-peris Amfar F, Adwani, Mujibussalim. 2015. Pelaksanaan tugas dan fungsi Panglima Laot di Sabang. [Internet] [diunduh 2019 Sep 18]. Jurnal Ilmu Hukum 3(4): 13-19. Tersedia pada: http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/MIH/article/view/5745/4757 Aris M. 2016. Model Integrasi Kelembagaan Adat Panglima Laot Dalam Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Taman Wisata Alam Laut Pulau Weh, Provinsi Aceh. [Internet] [diunduh 2019 September 18]. Thesis Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Tersedia pada: https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/83414 [BPS] Badan Pusat Statistik. 2019. Kecamatan Pulo Aceh Dalam Angka. [Internet]. [diunduh 2019 Sepetember 18]. Tersedia pada: https://acehbesarkab.bps.go.id/publication/2019/09/26/de0164890a85630a63d 34eb6/kecamatan-pulo-aceh-dalam-angka-2019.html Chaliluddin. 2015. Adopsi Teknologi Dalam Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Yang Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal Dan Pengembangannya Di Kabupaten Aceh Jaya. [Internet] [diunduh 2019 September 18]. Disertasi Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Dapat diakses pada : https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74102 Daud S, Adek M C. 2010. Adat meulaot (adat menangkap ikan di laut). Banda Aceh (ID): CV. Boebon Jaya Deepananda KHM, Ashoka. 2015. Indigenous Knowledge in The Beach Seine Fisheries in Sri Lanka: An Indispensable Factor in Community-Based Fisheries Management. [Internet]. [diunduh 2019 Oktober 31]. Marine Policy Journal, 57(1):69-77. Dapat diakses pada https://www.sciencedirect. com/science/article/pii/S0308597X15000779 Dahuri R, Rais J, Ginting SP, Sitepu MJ. 2004. Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Jakarta (ID): PT Pramadya Pramita. Dewi, AAIAA. 2018. Model Pengelolaan Wilayah Pesisir Berbasis Masyarakat (Community Based Development). [Internet] [diunduh 2020 Mei 15]. Jurnal Penelitian Hukum 2(18):163-182. Dapat diakses pada: http://ejournal.balitbangham.go.id/index.php/dejure/article/download/386/pdf Efendi S, Tukiran. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta (ID): LP3ES Forman RTT, Godron M. 1986. Lanscape Ecology. New York: Wiley 56 Jufri A. 2008. Revitalisasi Peran Kelembagaan Panglima Laot dalam Pengembangan Masyarakat nelayan. [Thesis] Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Juniarta HP, Susilo E, Primyastanto M. 2013. Kajian Profil Kearifan Lokal Masyarakat Pesisir Pulau Gili Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo Jawa Timur. [Internet] [diunduh 2019 Oktober 19]. ECSOFiM (Economic and Social of Fisheries and Marine), 1(1):11-25. Dapat diakses pada : https://ecsofim.ub.ac.id/index.php/ecsofim/article/view/10 Keputusan Musyawarah Lembaga Hukom Adat Laot/Panglima Laot se-Aceh tanggal 6-7 Juni. 2001. Banda Aceh Kurniasari N, Nurlaili N. 2012. Fungsi Laut dalam Menjaga Harmonisasi Hidup Masyarakat Adat Lambadalhok, Aceh Besar. [Internet] [diunduh 2019 September 16]. Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 7(2):41-45. Dapat diakses pada : http://ejournal balitbang.kkp.go.id/index.php/mra/article/viewFile/5759/4994 Khoirunnisak & Satria A. 2016. Analisis Kelembagaan Dan Keberlanjutan Eha Laut Dan Mane’e Sebagai Model Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Berbasis Masyarakat. [Internet] [diakses Okt 07, 2019]. Sodality : Jurnal Sosiologi Pedesaan 4(1):23-37. Dapat diakses pada : https://journal.ipb.ac.id/index.php/sodality/article/download/14404/10684 Mustaqim, Reni A. 2018. Analysis of institutional panglima laot as community based coastal resource management. [Internet]. [diunduh 2019 Desember 20]. International Journal Of Scientific & Technology Research, 7(5): 203-206. Tersedia pada: https://www.ijstr.org/final-print/may2018/Analysis-Of Institutional-Panglima-Laot-As-Community-Based-Coastal-Resource Management.pdf Nisrina I, Amin S. 2019. Melihat masa depan Panglima Laot di Aceh. [Internet]. [dinduh 2019 September 28]. Tersedia pada: https://www.mongabay.co.id/2019/06/27/melihat-masa-depan-panglima-laot di-aceh/ Ostrom E. 1990. Governing the Commonds: The Evolution of Institutions for Collective Action. Cambidge: Cambridge University Press. [Permen] Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 15 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Pengembangan Kawasan Nelayan Qanun Aceh nomor 16 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan. Qanun Aceh nomor 9 Tahun 2008 tentang Lembaga Adat Qanun Aceh nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kehidupan Adat Rizqi R. 2017. Implementasi Hukum Adat Laot Dalam Pengelolaan Perikanan Di Perairan Utara Aceh. [Internet] [diakses 18 September 2019]. Thesis Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Tersedia pada : https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91339 Saharudin. 2009. Pemberdayaan masyarakat miskin berbasis kearifan lokal. jurnal transdisiplin sosiologi, komunikasi, dan ekologi manusia. Hal 17-44. [Internet] [diakses 31 Oktober 2019]. Tersedia pada: http/journal.ipb.ac.id/index.php/ sodality/indexSatria, Arif. 2015. Politik Kelautan dan Perikanan. Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Jakarta 57 Syarif Sanusi M. 2003. Riwang U Laot:Leun Pukat dan Panglima Laot dalam Kehidupan Nelayan di Aceh. Banda Aceh (ID): Yayasan Rumpun Bambu dan CSSP [UU] Undang-undang Republik Indonesia nomor 31 Tahun 2004 Pasal 6 poin 2 tentang Pengelolaan Perikanan [UU] Undang-Undang Republik Indonesia nomor 11 Tahun 2006 Pasal 98 tentang Lembaga Adat [UU] Undang-undang Republik Indonesia nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Satria A. 2002. Pengantar Sosiologi Masyarakat Pesisir. Jakarta (ID): Cidesindo. _______. 2015. Sosiologi Masyarakat Pesisir. Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Jakarta _______. 2015. Politik Kelautan dan Perikanan. Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Jakarta Satria A, Mony A. 2019. The dynamics of sasi laut practices amidst local economic and political transformations. [Internet] [diunduh 2019 Oktober 10]. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 7(2):143-152. Dapat diakses pada : http://journal.ipb.ac.id/index.php/sodality/article/view/27165/17674 Satria A, Matsuda Y, Sano M. 2006b. Questioning community based coral reef management systems: case study of awig-awig in Gili Indah, Indonesia. Environment, Development, and Sustainability [Internet]. [diunduh 2019 Oktober 18]. Tersedia pada: 10.1007/s10668-005- 0909-9. Sirait E. 2005. Pengelolaan Sumberdaya Berbasis Kemasyarakatan dan Kearifan Lokal : Studi Kasus Pengelolaan Cendana di Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa TenggaraTimur. [Disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor Soekanto S. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta (ID): PT Raja Grafindo Persada. Sulaiman. 2010. Model Alternatif Pengelolaan Perikanan Berbasis Hukum Adat Laot di Kabupaten Aceh Jaya Menuju Keberkelanjutan Lingkungan Yang Berorientasi Kesejahteraan Masyarakat. [Thesis] Program Pascasarjana. Universitas Diponegoro Wahyudin Y. 2011. Karakteristik Sumberdaya Pesisir dan Laut Kawasan Teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. [Internet] [diakses Mei 15, 2020]. Bonorowo Wetland 1(1):37-50. Diakses pada: https://smujo.id/bw/article/download/1021/1004/ Widyastini T, & Dharmawan AH. 2013. Efektivitas Awig-Awig Dalam Pengaturan Kehidupan Masyarakat Nelayan Di Pantai Kedonganan Bali. [Internet] [diakses Okt 07, 2019]. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 1(1):37-51. Diakses pada : http://journal.ipb.ac.id/index.php/sodality/article/view/9389/7356 Wiyono ES, & Mustaruddin. 2016. Faktor-Faktor yang mempengaruhi kinerja pembangunan perikanan: Studi kasus pada perikanan tangkap di Indramayu. Jurnal Marine Fisheries, 7 (1): 109-115. https://journal.ipb.ac.id/index.php/jpsp/article/view/13539 [WCS] Widlife Conservation Indonesia. 2019. Laporan Duek Pakat Panglima Laot Se-Aceh. Banda Acehid
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/123797
dc.description.abstractHukom Adat Laot adalah aturan yang berkaitan dengan hari pantang laot, adat sosial, adat pemeliharaan lingkungan, wilayah kelola Hukom Adat Laot, dan sanksi adat Panglima Laot Pulo Breuh Utara memiliki satu aturan Hukom Adat Laot yang harus dipatuhi oleh nelayan wilayah tersebut. Perkembangan saat ini transfer pengetahuan mengenai aturan hukom adat laot kepada generasi muda semakin berkurang. Hal ini mempengaruhi kepatuhan nelayan terhadap aturan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk aturan Hukom Adat Laot yang terdapat di Lhok Pulo Breuh Utara, mendeskripsikan tingkat pengetahuan dan kepatuhan nelayan terhadap hukom adat laot, dan menganalisis tingkat efektivitas hukom adat laot di Lhok Pulo Breuh Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh melalui kuesioner yang sudah diisi oleh responden, kemudian disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan tabulasi silang. Data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam kepada informan untuk mempertajam setiap informasi yang didapat sebagai dukungan terhadap data kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian bentuk aturan hukom adat laot yang berlaku di Lhok Pulo Breuh Utara diantaranya terkait hari pantang laot lhok, aturan penangkapan, wilayah kelola lhok, adat sosial, dan sanksi adat. Tingkat pengetahuan nelayan tinggi untuk aturan hari pantang laot lhok, wilayah kelola lhok, adat sosial, dan sanksi adat. Tingkat pengetahuan nelayan sedang untuk aturan penangkapan. Tingkat kepatuhan nelayan tinggi untuk aturan hari pantang laot lhok, aturan penangkapan, adat sosial, dan sanksi adat, sedangkan untuk wilayah kelola lhok tingkat kepatuhan nelayan rendah. Tingkat efektivitas hukom adat laot dalam mengatur kehidupan nelayan tinggi dinilai menurut tingkat pengetahuan dan kepatuhan.id
dc.description.sponsorshipWCS Indonesiaid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleTingkat Efektivitas Hukom Adat Laot Dalam Mengatur Kehidupan Nelayan di Lhok Pulo Breuh Utaraid
dc.title.alternativeEffectiveness Of Hukom Adat Laot in Regulating the Life Of Fishermen in Lhok Pulo Breuh Utara Pulo Acehid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordefektivitas, hukom adat laot, kepatuhan, pengetahuanid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record