dc.description.abstract | Provinsi DKI Jakarta masih memiliki peternakan sapi perah yang tersebar
di empat wilayah yaitu Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta
Utara. Usaha ini memiliki tantangan tersendiri karena peternakan sapi perah
sebagian besar berada di pedesaan dan berpengaruh terhadap perekonomian.
Seiring dengan perkembangan dan aktivitas di kota Jakarta serta peningkatan
jumlah penduduk, secara langsung maupun tidak langsung menyebabkan
kerusakan lingkungan seperti pencemaran udara dan pencemaran sungai yang
berasal dari limbah domestik maupun non domestik seperti perkantoran, pabrik dan
industri. Kebutuhan akan air bersih meningkat akibat dampak dari kerusakan
lingkungan tersebut.
Penelitian ini memiliki tujuan umum yaitu menentukan kadar logam Cd, Hg,
Pb dalam susu segar dan air minum yang diberikan oleh peternak kepada sapi perah
di wilayah kota administratif Jakarta Selatan dan tujuan khususnya adalah
menentukan hubungan antara kadar logam Cd, Hg, Pb dalam susu segar dan air
minum, melakukan evaluasi kadar logam berat Cd, Hg, Pb dalam susu segar dan
air minum terhadap standar atau peraturan yang ditetapkan dan melakukan
penilaian risiko terhadap konsumsi logam berat Cd, Hg, Pb dari susu segar bagi
penduduk di Jakarta Selatan. Penelitian dilaksanakan bulan Juli˗Desember 2022
dan analisis kandungan logam tersebut menggunakan instrumen Inductively
Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICP˗MS) dan menggunakan metode FDA
2020 yang telah divalidasi.
Penelitian ini dilakukan dalam lima tahapan (1) survei lapangan untuk
mengumpulkan data tentang populasi ternak sapi perah dan sumber air minum yang
digunakan oleh peternak; (2) pengambilan sampel yang ditentukan secara
proporsional dari hasil survei; (3) pengujian kadar logam berat Cd, Hg dan Pb
dalam susu segar dan air minum di laboratorium menggunakan instrumen ICP˗MS;
(4) melakukan analisis statistika data kadar logam berat Cd, Hg, Pb dengan bantuan
software SPSS versi 29 dan mengevaluasi kadar logam berat tersebut dengan
peraturan dan standar yang berlaku; (5) melakukan karakterisasi risiko terhadap
konsumsi logam berat dari susu segar terhadap kesehatan penduduk Jakarta Selatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kisaran konsentrasi logam berat Pb,
Hg dan Cd dalam 94 sampel susu segar berturut˗turut sebagai berikut tidak
terdeteksi (ttd)˗13,342 ng/g, ttd˗9,849 ng/g dan ttd˗1,917 ng/g. Konsentrasi logam
berat Pb, Hg dan Cd dalam 18 sampel air minum berturut˗turut sebagai berikut
0,115˗0,485 ng/g, 1,203˗4,285 ng/g dan 0,339˗1,494 ng/g. Kadar logam berat Cd,
Hg, Pb dalam susu segar yang dihasilkan sapi perah per hari (10 liter) dipengaruhi
oleh kadar logam berat Cd, Hg, Pb dalam air minum yang dikonsumsi sapi (40 liter)
dengan kontribusi masing˗masing sebesar 78%, 44% dan 4%. Hasil penilaian risiko
terhadap konsumsi logam berat Cd dan Hg dalam susu segar di Jakarta Selatan
tidak menimbulkan masalah kesehatan bagi penduduk di Jakarta Selatan. | id |