dc.contributor.advisor | Abdullah, Luki | |
dc.contributor.advisor | Karti, Panca Dewi Manu Hara | |
dc.contributor.author | Nabila, Akmalul Rahmah | |
dc.date.accessioned | 2023-08-11T03:10:35Z | |
dc.date.available | 2023-08-11T03:10:35Z | |
dc.date.issued | 2023 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/123635 | |
dc.description.abstract | Pemangkasan tanaman pakan merupakan faktor penting karena dapat mempengaruhi laju pertumbuhan dan produksi, yang diduga akibat berubahnya kinerja hormon pertumbuhan seperti auksin dan sitokinin. Pemangkasan dini pada bibit tanaman Indigofera adalah salah satu upaya menginduksi kinerja hormon tumbuh untuk memicu pembentukan bagian vegetatif tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan taraf intensitas pemangkasan dini optimal yang dapat menghasilkan pertumbuhan dan produksi Indigofera. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari P0 : Tanpa pemangkasan, P1, P2, dan P3 berturut-turut pemangkasan setinggi 20 cm, 40 cm, dan 60 cm dari pangkal batang. Parameter morfologi yang diukur adalah tinggi tanaman, diameter batang, jumlah cabang, tunas, dan daun, sedangkan parameter produksi yang diukur meliputi proporsi daun dan batang, produksi segar, dan produksi kering. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan perlakuan berbeda nyata akan diuji lebih lanjut dengan uji Duncan menggunakan program SPSS versi 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P3 memberikan hasil terbaik. | id |
dc.description.abstract | Forage cutting is an important factor to determind growth rate and production. This may associated with growth hormone activities like auxin and cytokinin in the plant tissue. Pruning is one of the efforts to induce the performance of growth hormones to trigger the formation of vegetative parts of the plant. This research aimed to obtain the optimal level of early pruning intensity that can result in the growth and production of Indigofera. This study used a randomized group design with 4 treatments and 4 replications. The treatments consisted of P0 denoting without pruning, P1, P2, and P3, representing cutting intensity respectively 20 cm, 40 cm, and 60 cm from the stem base. The measured morphological parameters include plant height, stem diameter, leaf, branch, shoot count. Meanwhile, the measured production parameters include biomass fresh yield and dry yield. Data were analyzed using ANOVA, and significant different value of the parameters will be tested further with the Duncan test using the SPSS version 25 program. The results showed that the P3 treatment gave the best results. | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.title | Pemangkasan Dini dengan Intensitas Berbeda pada masa Pembibitan Indigofera zollingeriana: Karakteristik Morfologi dan Produksi | id |
dc.title.alternative | Early Cutting with Different Intensities on Indigofera zollingeriana Seedings: Morphological Characteristics and Production | id |
dc.type | Undergraduate Thesis | id |
dc.subject.keyword | Indigofera zollingeriana | id |
dc.subject.keyword | karakteristik morfologi | id |
dc.subject.keyword | pemangkasan dini | id |
dc.subject.keyword | pembibitan | id |
dc.subject.keyword | produksi | id |
dc.subject.keyword | early cutting | id |
dc.subject.keyword | morphological characteristics | id |
dc.subject.keyword | productivity | id |
dc.subject.keyword | seeding | id |