Show simple item record

dc.contributor.advisorLioe, Hanifah Nuryani
dc.contributor.advisorAndarwulan, Nuri
dc.contributor.authorAgustina, Lenny
dc.date.accessioned2023-08-10T17:03:28Z
dc.date.available2023-08-10T17:03:28Z
dc.date.issued2023-08-10
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/123625
dc.description.abstractPerisa yang dibeli oleh usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bisa berasal dari online marketplace. Aspek legalitas perisa tersebut belum pernah diteliti di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang ketersediaan perisa pada online marketplace di Indonesia dan aspek legalitasnya. Perisa yang diperdagangkan sesuai ketentuan pada peraturan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merupakan perisa legal dan sebaliknya merupakan ilegal. Berdasarkan data sekunder yang didapatkan dari pangkalan data BPOM, terdapat 932 nomor izin edar bahan tambahan pangan perisa yang terdaftar mulai tahun 2016 hingga 2021. Berdasarkan nomor izin edar tersebut, terdapat dua kelompok perisa yaitu perisa produksi dalam negeri (No. MD) sebanyak 88% dan perisa produksi luar negeri (No. ML) sebanyak 12%. Analisis berdasarkan deskripsi nama perisa menghasilkan 81 nama perisa pada nomor izin edar dalam negeri (No. MD) dan 47 nama perisa yang terdaftar melalui impor (No. ML). Perbandingan antara kedua kelompok tersebut menghasilkan 15 nama perisa yang tersedia dari produksi luar negeri saja yaitu perisa: ayam, kemangi, jambu, kecap ikan, kepiting, kiwi, maple, oregano, puding, rosemary, sari kedelai, tomat, kenari, wasabi dan yogurt. Profil perisa yang diperdagangkan pada online marketplace didapatkan melalui survei online iklan perisa dengan menggunakan alat bantu check sheet. Tokopedia dan Shopee dipilih sebagai online marketplace dalam penelitian ini karena jumlah pelanggannya (lebih dari 70% dari total). Teknik pengambilan sampel secara non-probability sampling yaitu secara berurutan mulai dari halaman iklan produk yang pertama muncul dan seterusnya. Proses screening sampel dilakukan untuk mendapatkan sampel yang layak hingga mencapai jumlah yang telah ditentukan. Ada 399 perisa yang dianalisis dari dua online marketplace tersebut, terdiri dari 262 perisa legal (65,7%) dan sisanya ilegal. Ciri-ciri perisa ilegal adalah perisa yang diiklankan tanpa kemasan (7,3% dari total ilegal), perisa yang dikemas ulang (8,8% dari total ilegal), merek perisa tidak terdaftar (43,8% dari total ilegal), dan adanya ketidaksesuaian antara kemasan dan/atau label perisa dengan data BPOM (40,1% dari total ilegal). Perisa legal maupun ilegal yang diperoleh melalui survei sebagian besar merupakan perisa dengan No. MD (berurutan 98,5% dan 88%). Jenis perisa ilegal sebesar 75% merupakan buahbuahan (leci, stroberi, pisang dan lain-lain), rempah-rempah (vanila), turunan tumbuhan (asap, kopi, teh dan lain-lain) dan susu (susu dan keju). Mengingat relatif tingginya jumlah perisa illegal, pengawasan perisa yang dipasarkan pada online marketplace sebaiknya menjadi program pemerintah Indonesia, pelaku usaha bertanggung jawab terhadap perisa yang diperdagangkan, dan konsumen perlu meningkatkan kesadaran, pengetahuan, kepedulian, kemampuan dan bijaksana dalam memilih produk yang legal.id
dc.description.abstractFlavourings purchased by micro small medium enterprises (MSME) could come from online marketplace. Legal aspects of the flavourings have never been investigated in Indonesia. The objective of this study was to obtain an overview of the availability of flavourings in online marketplace in Indonesia and their legality aspect. Flavourings which are marketed with compliance to regulation of Indonesia Food and Drug Agency (BPOM) is legal and on the contrary is illegal. Based on secondary data collected from BPOM database, there were 932 permits number of flavourings registered from 2016 to 2021. Based on the permit number, there are two groups of flavourings, namely domestically produced flavourings (MD No.) as much as 88% of total and foreign-produced flavourings (ML No.) as 12% of total. Analysis based on flavourings name descriptions resulted in 81 flavourings names on domestic numbers (MD No.) and 47 flavor names registered through import (ML No.). A comparison between the two groups yielded 15 flavourings names available from overseas production only, namely: chicken, basil, guava, fish sauce, crab, kiwi, maple, oregano, pudding, rosemary, soybean drink, tomato, walnut, wasabi and yogurt. Profiles of flavourings marketed in online marketplace are obtained through online survey of flavourings ads and using check sheet as the tool. Tokopedia and Shopee were chosen as online marketplace in this study because of their customer number (more than 70% from total). The sampling technique is non-probability sampling, is carried out sequentially starting from the first product advertisement page that appears and so on. Sample screening process is carried out to obtain feasible samples until it achieves a predetermined amount. There were 399 flavourings analyzed from the two online marketplaces, consisting of 262 legal flavourings (65.7%) and the rest illegal. The illegal characteristics were those as follows: flavourings advertised without packaging (7.3% of the total illegal), repacked flavourings (8.8% of the total illegal), unregistered flavourings brands (43.8% of the total illegal), and incompatibility between flavourings packaging and/or labels with BPOM data (40.1% of the total illegal). Most of the legal and illegal flavourings obtained from survey were of domestic flavourings (98,5% and 88% respectively). The types of 75% illegal flavourings were of fruits (lychee, strawberry, banana and others), spices (vanilla), plant derivatives (smoke, coffee, tea and others) and dairy (milk and cheese). Given the relatively high number of illegal flavourings, the monitoring of flavourings marketed in online marketplace should become the program of Indonesian government, traders are responsible for the flavourings sold, and consumers need to increase awareness, knowledge, concern, ability and wise in choosing legal products.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleStudi Produk Perisa pada Online Marketplace di Indonesia: Jenis Perisa dan Aspek Legalitasid
dc.title.alternativeA Study of Flavourings Product in Online Marketplace in Indonesia: Type of Flavourings and Legality Aspects.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordflavouringid
dc.subject.keywordillegal aspectid
dc.subject.keywordimportedid
dc.subject.keywordIndonesiaid
dc.subject.keywordonline marketplaceid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record