Analisis Risiko dan Strategi Mitigasi Bencana Tsunami Di Pesisir Selatan Jawa Studi Kasus : Kabupaten Cilacap
Date
2023Author
Handoyo, Geri Tri Prasetyo Aji Karno
Sutoyo
Syafiudin, Moh. Fifik
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia memiliki banyak daerah rawan bencana tsunami. Faktor yang dapat
menyebabkan terjadinya tsunami salah satunya gempa bumi yang tidak dapat dihindari
mengingat posisi tata letak geografis Indonesia yang berada di Zona megathrust. Penelitian
dilakukan di salah satu kabupaten yang berada di selatan Pulau Jawa yaitu Kabupaten
Cilacap. Pemodelan tsunami dilakukan menggunakan Model Crunch untuk memprediksi
tingkat risiko bencana tsunami. Metode ini merupakan hasil perkalian antara bahaya
(hazard) dengan kerentanan (vulnerability). Berdasarkan hasil Weighted Overlay Analysist,
kerentanan wilayah pesisir Kabupaten Cilacap terhadap bencana tsunami yaitu berada pada
kategori cukup rentan. Hasil Inundasi pada skenario tsunami ketinggian 10 m, 15 m, dan
20 m menunjukan bahwa hampir sebagian besar kecamatan di pesisir pantai Kabupaten
Cilacap terdampak tsunami. Salah satu kecamatan dengan wilayah terdampak yang besar
yaitu Kecamatan Kampung Laut dengan besaran berturut-turut 94.50 km2, 119.02 km2, dan
125.76 km2. Hasil identifikasi menunjukan bahwasannya perlu dilakukan pengembangan
pada Kabupaten Cilacap, antara lain sarana peringatan dini yang perlu diperbanyak
jumlahnya, pembangunan bangunan pemecah ombak didukung dengan penanaman bibit
mangrove, penambahan jalur evakuasi, pembangunan bangunan shelter dengan struktur
tahan gempa dan tsunami, penambahan pos lembaga penanggulangan bencana. Indonesia has many tsunami-prone areas. Factors that can cause a tsunami, one of
which is an earthquake, which cannot be avoided considering Indonesia's geographic
position in the megathrust zone. The research was conducted in one of the districts in the
south of Java Island, namely Cilacap Regency. Tsunami modeling is carried out using the
Crunch Model to predict the risk level of a tsunami disaster. This method is the result of
multiplying the hazard and vulnerability. Based on the results of the Weighted Overlay
Analysist, the vulnerability of the coastal area of Cilacap Regency to the tsunami disaster
is in the moderately vulnerable category. Inundation results in the scenario of a tsunami
with a height of 10 m, 15 m and 20 m show that almost most of the sub-districts on the
coast of Cilacap Regency were affected by the tsunami. One of the sub-districts with a large
affected area is Kampung Laut Sub-district with successive sizes of 94.50 km2, 119.02
km2 and 125.76 km2. The identification results show that it is necessary to develop Cilacap
Regency, including increasing the number of early warning facilities, building breakwaters
supported by planting mangrove seedlings, adding evacuation routes, building shelters with
earthquake and tsunami resistant structures, adding disaster management agency posts.