Studi Perbedaan Fenotipe Kambing Perah berdasarkan Analisis Canonical
Date
2023Author
Abdurrahman, Muadz
Afton, Atabany
Purwanto, Bagus Priyo
Anggraeni, Anneke
Metadata
Show full item recordAbstract
Kambing perah sebagai penghasil susu alternatif susu sapi dapat ditingkatkan produksinya dengan melakukan perkawinan silang dengan tujuan meningkatkan serta mengkombinasikan sifat-sifat baik antara bangsa yang berbeda. Pewarisan sifat tetua terhadap keturunannya dapat diukur untuk dianalisa persamaan dan kedekatan genetik tetua dan turunannya. Kambing Saanen sebagai kambing perah unggul disilangkan terhadap kambing PE yang memiliki adaptasi baik terhadap iklim tropis menghasilkan kambing Sapera yang diharapkan memiliki kedua sifat baik tetuanya. Kedekatan genetik tetua terhadap hasil silangannya dapat dilihat melalui jarak genetik dimana jarak genetik yang kecil menunjukkan hubungan genetik yang dekat begitupun sebaliknya. Melalui pengukuran morfometrik dapat menjadi tampilan awal pewarisan sifat hasil persilangan bangsa kambing perah. Bangsa kambing perah yang diukur merupakan hasil persilangan dan tetua dari kambing persilang tersebut yaitu kambing Peranakan Etawah (PE), kambing Saanen, dan kambing Sapera. Pengukuran ukuran tubuh dilakukan pada 134 ekor dari tiga bangsa kambing perah yang beda dengan jenis kelamin dan usia yang berbeda. Pengukuran dilakukan pada tinggi pundak (TPu), tinggi pinggul (TPi), panjang badan (PB), lingkar dada (LD), lingkar pinggul (LP), lebar dada (LeD), lebar pinggul (LeP), dalam dada (DaD) yang kemudian dilakukan analisis diskriminan serta analaisis canonical untuk mengetahui jarak genetik ketiga bangsa kambing. Analisis diskriminan dilakukan untuk mengetahui rataan (mean), simpang baku (sd) ragam (s2) serta koefisien variasi dari ketiga bangsa kambing perah. Hasil dari analisis diskriminan kemudian di uji dengan analisis kanonikal untuk mengetahui kedekatan genetik antara ketiga bangsa kambing perah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jarak genetik antara kambing Sapera dengan Saanen lebih dekat dibandingkan antara kambing Sapera dengan PE. Hasil pengukuran ukuran tubuh diperoleh bahwa kambing Sapera lebih mendekati kambing Saanen dibandingkan kambing PE dan secara tampilan fenotipe kambing Sapera lebih memiliki kesamaan terhadap kambing Saanen dibandingkan terhadap kambing PE. Kesamaan fenotipe kambing Sapera terhadap kambing Saanen erat kaitannya dengan dominasi genetik kambing Saanen sebagai pejantan yang mewarisi lebih banyak genetik dibandingkan kambing PE sebagai betinanya.
Collections
- MT - Animal Science [1161]