Strategi Pemasaran Produk Oleh-Oleh Keripik Pisang Tunas Lampung
Abstract
Tunas Lampung merupakan suatu usaha yang menghasilkan produk olahan
keripik berbahan dasar pisang kepok di Kota Metro. Usaha ini sedang menghadapi
permasalahan mengenai jumlah penjualan keripik pisang Tunas Lampung yang
fluktuatif pasca Covid-19. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk
mendapatkan strategi pemasaran yang tepat agar usaha ini dapat pulih kembali dan
bertumbuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor internal dan
eksternal, memformulasikan alternatif strategi, dan menentukan prioritas strategi
yang dapat diterapkan oleh usaha keripik pisang Tunas Lampung. Penelitian ini
menggunakan matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan matriks EFE (External
Factor Evaluation) untuk menganalisis lingkungan internal dan eksternal.
Formulasi alternatif strategi pemasaran dibuat berdasarkan matriks SWOT
(Strength, Weakness, Opportunities, Threats). Penentuan prioritas strategi
pemasaran dibuat menggunakan matriks QSP (Quantitative Strategic Planning).
Matriks SWOT menghasilkan enam alternatif strategi. Strategi SO dengan
mempertahankan kualitas dan mengembangkan variasi produk keripik pisang.
Strategi ST dengan mengembangkan jenis produk keripik pisang yang berbeda
dengan kompetitor. Strategi WO dengan Memperluas kerjasama konsinyasi dengan
usaha atau toko di dekat area wisata Membuat bentuk kemasan yang baru dan
menarik, meningkatkan promosi secara online dan offline, dan menciptakan
beberapa macam bentuk kemasan yang menarik. Strategi WT dengan promosi
produk melalui kerjasama dengan media atau influencer. Strategi memperluas
kerjasama konsinyasi dengan usaha di dekat area wisata menjadi prioritas alternatif
strategi karena memiliki nilai STAS (Sum Total Attractive Score) yang tertinggi
berdasarkan penggunaan matriks QSP. Tunas Lampung merupakan suatu usaha yang menghasilkan produk olahan keripik berbahan dasar pisang kepok di Kota Metro. Usaha ini sedang menghadapi permasalahan mengenai jumlah penjualan keripik pisang Tunas Lampung yang fluktuatif pasca Covid-19. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mendapatkan strategi pemasaran yang tepat agar usaha ini dapat pulih kembali dan bertumbuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor internal dan eksternal, memformulasikan alternatif strategi, dan menentukan prioritas strategi yang dapat diterapkan oleh usaha keripik pisang Tunas Lampung. Penelitian ini menggunakan matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan matriks EFE (External Factor Evaluation) untuk menganalisis lingkungan internal dan eksternal. Formulasi alternatif strategi pemasaran dibuat berdasarkan matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats). Penentuan prioritas strategi pemasaran dibuat menggunakan matriks QSP (Quantitative Strategic Planning). Matriks SWOT menghasilkan enam alternatif strategi. Strategi SO dengan mempertahankan kualitas dan mengembangkan variasi produk keripik pisang. Strategi ST dengan mengembangkan jenis produk keripik pisang yang berbeda dengan kompetitor. Strategi WO dengan Memperluas kerjasama konsinyasi dengan usaha atau toko di dekat area wisata Membuat bentuk kemasan yang baru dan menarik, meningkatkan promosi secara online dan offline, dan menciptakan beberapa macam bentuk kemasan yang menarik. Strategi WT dengan promosi produk melalui kerjasama dengan media atau influencer. Strategi memperluas kerjasama konsinyasi dengan usaha di dekat area wisata menjadi prioritas alternatif strategi karena memiliki nilai STAS (Sum Total Attractive Score) yang tertinggi berdasarkan penggunaan matriks QSP. Tunas Lampung is a business that produces a chips made from banana in Metro City. Until now, there are problems with the sales of Tunas Lampung banana chips, which fluctuate after Covid-19. Therefore, it is necessary to conduct research to get the right marketing strategy so that this business can recover and growth. The purpose of this study is to analyze internal and external factors, to formulate alternative strategies, and to set prioritized marketing strategies which can be applied by Tunas Lampung banana chips. This research uses IFE (Internal Factor Evaluation ) and EFE (External Factor Evaluation)matrixes to analyze the internal and external environments. As for the formulation of alternative marketing strategy is made by SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) matrixes. Priority marketing strategies is made by QSP (Quantitative Strategic Planning) matrix. The SWOT matrix produces six alternative strategies. SO strategy by maintaining quality and developing product variations of banana chips. ST strategy by Develop different types of banana chip products from competitors. WO strategy by expanding consignment cooperation with businesses or shops near tourist areas Creating new and attractive forms of packaging, increasing online and offline promotions, and creating several types of attractive packaging forms. WT strategy with product promotion through collaboration with the media or influencers. The strategy of expanding consignment cooperation with businesses near tourist areas is a priority alternative strategy because it has the highest STAS (Sum Total Attractive Score) value based on the use of the QSP matrix.
Collections
- UT - Agribusiness [4530]