Subak dan afinitas antar nilai agama: studi kasus Subak Tegallinggah Kabupaten Buleleng, Bali
View/ Open
Date
1991Author
Sudana, I Wayan
Rachman, Ali M.A.
Tjondronegoro, Sediono M. P.
Metadata
Show full item recordAbstract
Subak sebagai organisasi tradisional yang bersifat sosio-agraris- religius telah ada sejak abad ke sembilan dan telah terbukti berperanan penting dalam pembangunan pertanian di Bali. Banyak pihak beranggapan, bahwa subak merupakan organisasi petani sawah yang beragama Hindu. Kenyataannya, ada beberapa subak beranggotakan petani bukan beragama Hindu saja. Sebagai contoh, Subek Tegallinggah yang menjadi obyek penelitian ini mempunyai anggota 60 persen beragama Hindu dan 40 persen beragana Islam serta telah ada sejak abad ke-17. Suatu pertanyaan yang merupakan masalah pokok dalam penelitian ini: Bagaimanakah perilaku petani dengan latar belakang berbeda agama itu berinteraksi pada berbagai aktifitas pertanian dalam mempertahankan eksistensi organisasi subak secara berkelanjutan? Pertanyaan pokok tersebut diajukan, karena belum ada tulisan secara khusus membahas masalah itu…dst
Collections
- MT - Human Ecology [2200]