Show simple item record

dc.contributor.advisorNatasasmita, Asikin
dc.contributor.advisorMartojo, Harimurti
dc.contributor.advisorPartodihardjo, Soebadi
dc.contributor.authorSoejosopoetro, Bambang
dc.date.accessioned2023-07-16T02:50:34Z
dc.date.available2023-07-16T02:50:34Z
dc.date.issued1984
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/122000
dc.description.abstractTujuan penelitian ialah untuk mengetahui pengaruh pemisahan kelompok terhadap bobot badan dan aktivitasnya sebagai usaha untuk menjajaki kemungkinan pembudidayaan dan meningkatkan populasi rusa Bawean di luar habitat a- sli. Rusa Bawean yang digunakan untuk penelitian ber- umur sekitar 7 bulan berjumlah 38 ekor dan percobaan di- lakukan di Kebun Binatang Surabaya. Dari hasil penelitian dapat diketahui, bahwa pe- misahan kelompok tidak berpengaruh nyata terhadap kenaik- an bobot badan antara kelompok A yang tetap tinggal di- dalam kelompok besar dan kandang lebih luas dan kelompok B dalam kelompok kecil dan kandang lebih sempit, penelitian tahap I. pada Sedangkan terhadap pertambahan bo- bot badan pada ke-dua kelompok perlakuan berbeda nyata. Pertambahan bobot badan kelompok A lebih rendah bila di- bandingkan dengan kelompok B. Hal ini mungkin di dalam kelompok A yang berada dalam kelompok besar dan kandang yang lebih luas terjadi persaingan yang ketat untuk memperoleh makanan antar individu dan juga pergerakannya lebih bebas dari kelompok B. Hal ini dapat ditunjukkan oleh aktivitas makan dan berjalan di dalam kelompok A lebih tinggi dari kelompok B dan secara uji statistik a- dalah nyata (PL 0.05). Pergerkan yang bebas dan lebih banyak memerlukan enersi tambahan yang lebih tinggi yang seharusnya enersi tersebut untuk pertumbuhan. Rata-rata bobot badan dari masing-masing kelompok perlakuan adalah kelompok A: 14.8 kg dan kelompok B: 15.08 kg. kan rata-rata pertambahan bobot badan per hari Sedang- masing- masing kelompok perlakuan ialah kelompok A : 120 gr/hari dan kelompok B : 150 gr/hari. Rata-rata frekwensi pada aktivitas makan pada kelompok A : 6.9 kali/hari dan pada kelompok B: 3.9 kali/hari. Frekwensi aktivitas memamah biak pada kelompok A : 2.73 kali/hari dan B: 3 kali/hr. Untuk frekwensi aktivitas minum pada kelompok A adalah 2.2 kali/hari dan kelompok B : 2.34 kali/hari, sedangkan aktivitas berjalan pada kelompok A : 17.1 kali/hari kelompok B : 10 kali/hari. Dan Pada penelitian tahap II ternyata pengaruh pemisah- an kelompok tidak nyata terhadap kenaikan bobot badan. Ini bararti bahwa pemisahan kelompok sampai dengan lah individu satu ekor dapat digunakan dalam usaha budidayaan. Bobot badan rata-rata masing-masing jun- pem- kelom- pok perlakuan sebagai berikut: To: 27.8 kg; T₁ :28.5 kg. dan T₂: 25.8 kg. Pengaruh pemisahan kelompok terhadap pertambahan bobot badan adalah nyata (P 0.05). Kelompok Ty (2 e- kor) ternyata mempunyai pertambahan bobot badan paling tinggi diantara kelompok perlakuan yang lain (To dan T2) sedangkan T2 mempunyai pertambahan bobot badan yang pa- ling rendah. Pertambahan bobot badan rata-rata per hari pada masing-masing kelompok perlakuan adalah T, : 190 gr per hari, T1 : 200 gr/hari dan T2 : 150 gr/hari. Pengaruh perlakuan terhadap konsumsi bahan kering pada ke-tiga kelompok perlakuan tidak nyata. Rata-rata konsumsi bahan kering pada masing-masing kelompok per- lakuan adalah T О : 1.2 kg/hari. ; 1.24 kg/hari, T₁: 1.43 kg/hari dan Konsumsi bahan kering rusa yang di- teliti adalah 4.7 % dari bobot tubuh, relatif sama de- ngan konsumsi bahan kering domba muda yang digemukkan yaitu 4.3 % dari bobot tubuh yang bobotnya sekitar lbs. Sedang rusa Bawean yang diteliti mempunyai badan rata-rata 27.4 kg.id
dc.language.isoidid
dc.titlePengaruh pemisahan dari kelompok terhadap bobot badan dan aktivitas rusa bawean muda (axis kuhlii)id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordRusa baweanid
dc.subject.keywordRusa Indonesiaid
dc.subject.keywordBudidaya rusaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record