Kualitas Fisik, Kimia, dan Energi Metabolis Kacang Koro Pedang (Canavalia ensiformis) dengan Penambahan Enzim Protease dan Non-Starch Polysaccharide.
Date
2023Author
Sakinah, Raudhoh Gholia
Ridla, Muhammad
Hermana, Widya
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan mengkaji kualitas fisik dan kimia serta
mengevaluasi penggunaan dari kacang koro utuh (Canavalia ensiformis L.)
dengan penambahan enzim NSP dan protease terhadap nilai energi metabolis
(EM) dan kecernaan protein. Ternak yang digunakan adalah ayam broiler jantan
strain Cobb berumur 35 hari sebanyak 20 ekor dengan rataan bobot badan 2,1 kg
ekor-1. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang dibagi ke
dalam 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan pada penelitian ini
adalah P0 = Tepung kacang koro dengan kulit yang sudah melalui proses
perendaman, perebusan, dan pengeringan; P1 = P0+enzim protease; P2 =
P0+enzim NSP; P3 = P0+enzim protease+enzim NSP. Analisis yang diggunakan
adalah Analysis of Variance (ANOVA) dan uji lanjut Duncan menggunakan
program SPSS 25. Hasil pengukuran energi metabolis pada perlakuan P1, P2, dan
P3 menunjukan hasil nyata (P<0,05) lebih tinggi dibandingkan perlakuan P0.
Penambahan enzim NSP dan protease pada bahan pakan dapat meningkatkan nilai
energi metabolis pada ayam broiler The purpose of this experiment to evaluate the physical and chemical
quality of jack beans (Canavalia ensiformis) in broiler rations with the addition of
NSP and protease enzymes on the value of metabolizable energy (ME) and
protein digestibility. Twenty heads of 35-day-old male Cobb strain broiler
chickens with an average body weight of 2,1 kg were used in this experiment. The
study used a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 4
replicates. The treatments used in this study were P0 = Jack beans flour that had
been soaked, boiled, and dried; P1 = P0+protease enzyme; P2 = P0+NSP enzyme;
and P3 = P0+protease enzyme+NSP enzyme. Analysis of Variance (ANOVA) and
Duncan's further test were used in the SPSS 25 program. The metabolizable
energy measurements in the P1, P2, and P3 treatments were significantly (P<0.05)
higher than in the P0 treatment. The addition of NSP and protease enzymes to
feed ingredients can increase metabolizable energy.