Show simple item record

dc.contributor.advisorPurwadaria, Hadi K
dc.contributor.advisorDjojomartono, Moeljarno
dc.contributor.advisorSoejatmiko
dc.contributor.authorSardjono
dc.date.accessioned2023-07-12T03:15:53Z
dc.date.available2023-07-12T03:15:53Z
dc.date.issued1989
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/121562
dc.description.abstractPembijian atau perontokan kedelai merupakan salah satu rantai kegiatan pasca panen karena 1) kedelai umumnya dipa- sarkan, dikonsumsi atau diolah dalam bentuk biji dan 2) ke- delai bentuk biji lebih mudah diangkut dan disimpan dalam ru- ang yang kecil. Pada saat perontokan secara manual jumlah susut yang terjadi mencapai 7 %, sehingga dibutuhkan pena- nganan untuk mengurangi tingkat susut tersebut. Perontok ke- delai mekanis ternyata mampu menurunkan jumlah susut kedelai sampai 0.5 %. Tujuan penelitian ini ialah untuk menentukan pemilihan unit perontok kedelai yang layak dimiliki pada tingkat Kelom- pok Tani, menentukan jumlah alat yang dibutuhkan, dan menen- tukan alokasi penempatan alat perontok kedelai pada Kelompok Tani di Kabupaten Lampung Tengah. Pemilihan alat perontok kedelai mekanis yang akan din. tempatkan pada kelompok Tani ditentukan Metoda Pengambilan Keputusan Bayes. dengan menggunakan. Parameter atau kriteria. yang digunakan dalam pemilihan alat adalah kapasitas kerja, efisiensi perontokan, persentase biji pecah, investasi awal, B-C ratio dan NPV (Net Present Value). Penentuan jumlah alat yang ditempatkan di Kabupaten Lampung Tengah didasarkan atas jumlah produksi daerah yang disuaikan pada kapasitas alat de- ngan mempertimbangkan faktor koreksi yang besarnya 70 %. Penentuan Kelompok Tani penerima alat perontok kedelai didasarkan pada beberapa faktor, yaitu besarnya produksi ke- lompok, kelas Kelompok Tani serta rata-rata lai/ anggota-musim tanam. luas tanam kede- Sedangkan penentuan Kelompok Tani yang menjadi wilayah kerja alat perontok kedelai ditentukan berdasarkan produksi dan jarak dengan menggunakan Metoda Transportasi VAM (Vogel's Approximation Method). Alat perontok kedelai yang diprioritaskan untuk ditempat kan di Kabupaten Lampung Tengah adalah alat perontok TH-6. Alat tersebut mempunyai kapasitas perontokan 105 ton/ tahun dengan 300 jam kerja per tahun, efisiensi perontokan 92 pro- sen, persentase biji pecah 0.50 prosen, investasi awal Rp 950 000.00, B-C ratio 7.27(i=18%) dan NPV Rp 5 956 779.00. Dari hasil analisis dengan faktor koreksi jam kerja alat perontok mekanis sebesar 0.70 ternyata jumlah alat yang dibu- tuhkan di 20 WKPP (Wilayah Kerja Balai Penyuluh Pertanian) adalah 217 unit. ada sebanyak 9 unit. Sedangkan alat perontok mekanis yang sudah Dengan demikian diperlukan penambahan perontok kedelai mekanis sebanyak 208 unit.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis pemilihan dan penempatan perontok kedelai mekanis pada tingkat kelompok tani di Kabupaten Lampung Tengah, Propinsi Lampungid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordHarvesting toolsid
dc.subject.keywordSoybeansid
dc.subject.keywordPembijian atau perontokan kedelaiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record