Efek zeolit beramonium terhadap parameter metabolisme mikroba rumen
View/ Open
Date
1992Author
Erwanto
Suatrdi, Toha
Sastradipradja, Djokowurjo
Nur, M. Anwar
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ruminologi Fapet IPB, Laboratorium Radioisotop FKH IPB dan Laboratorium Analisis Kimia Terpadu FMIPA IPB. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan zeolit beramonium dalam ransun terhadap kegiatan metabolisme mikroba rumen.
Penelitian dilakukan dalam rancangan acak kelompok dengan masing-masing 3 ulangan untuk setiap perlakuan. Perlakuan yang dicobakan adalah: 1. ZO (Ransum + 0% Zeolit), 2 Z5 (Ransum + 5% Zeolit), 3. Z+1 (Ransum + 1% Zeolit beranonium), 4. Z+3 (Ransum + 3% Zeolit beramonium), 5. (Ransum + 5% Zeolit beramonium), dan 6. Z+6 (Ransum + Zeolit beramonium). Komponen ransum basal terdiri atas konsentrat dan 30% hijauan. protein kasar dan 70% TDN. Ransum disusun mengandung Z+5 7% 70% 12%
Impregnasi zeolit dengan ion amonium dilakukan di dalam kolon. Sejumlah zeolit dimasukkan ke dalan kolon, kemudian dialiri dengan amonium asetat 1 N (pH 7) sebanyak 7.5 ml untuk setiap gram zeolit. Ion amonium yang tidak terjerap disingkirkan dengan mengalirkan 7.5 ml etanol.
Percobaan fermentasi kultur kontinyu dilakukan dalam
chemostat. Tiap fermentor diisi dengan ciran rumen sebanyak 500 ml. Infusi larutan penyangga diatur sehingga laju penggantian isi fermentor sebesar 1.2 - 1.4 per hari. Setiap fermentor diberi ransum sebanyak 18 gran BK/hari. Kondisi anaerob dijaga dengan menggunakan gas CO2. fermentasi 39 Suhu 40 °C. Masa fermentasi selama 7 hari, yang meliputi 4 hari masa pendahuluan dan 3 hari masa koleksi. Sampel effluent yang diperoleh diukur pH-nya dan dianalisis konsentrasi amonia, VFA total dan VFA individual.
Laju sintesis protein mikroba rumen diukur berdasarkan laju inkorporasi 32p ke dalam mikroba rumen, pada percobaan fermentasi "batch culture".
Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa pengaruh zeolit ataupun zeolit beramonium tidak nyata terhadap pro- duksi VFA total. Produksi asan asetat meningkat dengan penambahan zeolit atau zeolit beramonium, sedangkan VFA individual lainnya, yaitu propionat, isobutirat, butirat, isovalerat dan valerat tidak berbeda nyata. zeolit atau Penambahan zeolit beramonium tidak nyata mempengaruhi nisbah A/P, meskipun terdapat sedikit kenaikan.
Collections
- MT - Animal Science [1150]