Model sorpsi isotermi jagung dan gabah serta penerapannya dalam penyimpanan
View/ Open
Date
1992Author
Kumendong, John
Purwadaria, Hadi K.
Abdullah, Kamanuddin
Sadjad, Sjamsoe'oed
Metadata
Show full item recordAbstract
Sekitar 77 model sorpsi isotermi bahan biologis telah diturunkan dan terdapat diberbagai Pustaka. Dalam penerapannya model-model tersebut memiliki kendala, antara lain hanya berlaku pada selang berlengasan nisbi tertentu, pendekatannya dari satu arah, adsorpsi atau desorpsi, dan tidak seluruh model dapat berlaku untuk seluruh bahan pangan. Penyimpanan biji-bijian antara lain bertujuan untuk mempertahankan kadar air bahan pada tingkat yang aman agar mutu biji-bijian tetap tinggi dalam waktu yang lama. Untuk membuat desain lumbung penyimpanan biji-bijian dibutuhkan pengetahuan tentang sifat isotermi bahan yang menunjukkan hubungan antara kadar air keseimbangan bahan dengan kelengasan nisbi udara dalam lumbung. Di Indonesia penelitian mengenai sorpsi isotermi biji- bijian belum banyak diperhatikan dibandingkan negara lain, padahal perubahan kelengasan nisbi dan suhu udara yang akan mempengaruhi kadar air keseimbangan biji-bijian selama penyim- panan perlu diperhatikan. Tujuan penelitian ini adalah (1) menentukan kadar air keseimbangan (Me) untuk komoditi jagung dan gabah pada suhu
dan kelengasan nisbi yang berbeda-beda, (2) mencari bentuk model matematik dari grafik sorpsi isotermi komoditi tersebut diatas, dan (3) mempelajari penerapan model sorpsi isotermi tersebut dalam hubungannya dengan penyimpanan komoditi yang bersangkutan.
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap. Penelitian tahap pertama adalah penentuan kadar air keseimbangan pada suhu dan kelengasan nisbi. (RH) yang tetap dimana dalam pelaksanaannya menerapkan metoda penentuan kadar air keseimbangan secara statis. Jagung varitas Arjuna dan gabah varitas IR-36 adalah bahan yang digunakan dalam percobaan ini. Perlakuan suhu dibuat empat tingkat, yaitu 20°C, 25°C, 30°C dan 35°C yang diciptakan dalam inkubator yang memiliki simpangan lebih kurang 1°C. Perlakuan kelengasan nisbi udara dibuat tujuh tingkat dengan selang 11.3 persen sampai 79 persen yang diciptakan dari tujuh macan larutan garam jenuh yaitu lithium klorida (RH 33%), potasium karbonat (RH 44 %), sodium bromida (RH 53 %), kupri klorida (RH 68%) dan amonium sulfat (RH 79%). Ketujuh tingkat RH ini mewakili tiga bentuk ikatan air dalam bahan yaitu lapisan tunggal, lapisan janak, dan lapisan kondensasi permukaan.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2218]