Perbedaan Pendapatan Usahatani Kakao dengan Kredit dan Tanpa Kredit di Sulawesi Tengah
Abstract
Perkebunan kakao di Sulawesi Tengah mengalami penurunan produktivitas akibat banyak tanaman mulai menua, serangan hama dan penyakit serta penerapan teknologi yang masih minim. Keterbatasan modal menyebabkan permasalahan tersebut menjadi sulit diselesaikan sehingga solusinya adalah dengan mengambil modal pinjaman kredit. Namun, banyak petani yang masih enggan untuk mengambil kredit. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pendapatan usahatani kakao dengan kredit dan tanpa kredit serta menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keputusan petani dalam mengambil kredit. Data yang digunakan adalah data sekunder dari Sensus Pertanian 2013: Survei Rumah Tangga Usaha Perkebunan Tahun 2014. Analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan karakteristik petani kakao di Sulawesi Tengah. Analisis kuantitatif yang digunakan adalah analisis pendapatan usahatani, propensity score matching dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen biaya terbesar yang dikeluarkan oleh petani kakao di Sulawesi Tengah adalah biaya tenaga kerja dan sewa lahan milik sendiri. Gross farm income, net farm income, dan net farm earning petani dengan kredit lebih besar dibandingkan petani tanpa kredit. Kredit memberikan dampak positif terhadap pendapatan total petani namun secara statistik tidak signifikan. Faktor yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan petani dalam mengambil kredit adalah keikutsertaan dalam penyuluhan, keanggotaan koperasi, keanggotaan kelompok tani, tingkat pendidikan petani, luas lahan. Cocoa plantations in Central Sulawesi have experienced a decline in productivity due to many plants starting to age, pest and disease attacks and minimal application of technology. Limited capital causes these problems to be difficult to solve, so the solution is to take credit loan capital. However, many farmers are still reluctant to take credit. Therefore, this study aims to analyze the differences in cocoa farming income with and without credit and also analyze the factors that influence farmers' decisions in taking credit. The data used is secondary data from the 2013 Agricultural Census: 2014 Plantation Household Survey. Descriptive analysis is used to describe the characteristics of cocoa farmers in Central Sulawesi. Quantitative analysis used is farm income analysis, propensity score matching and logistic regression. The results of the study show that the largest cost components incurred by cocoa farmers in Central Sulawesi are labor costs and own land lease. Gross farm income, net farm income and net farm earning of farmers with credit are greater than farmers without credit. Credit has a positive impact on farmers’ total income but it is not statistically significant. Factors that have a positive and significant impact on farmers’ decisions in taking credit are participation in extension program, cooperative membership, farmer group membership, farmer education level, land area.
Collections
- UT - Agribusiness [4548]