| dc.description.abstract | Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak atsiri terbesar di Dunia. Minyak serai wangi menjadi salah satu komoditi ekspor potensial Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh ukuran perajangan serai wangi terhadap rendemen dan mutu minyak serai wangi yang dihasilkan dan mengkaji kinerja alat penyulingan dengan metode air dan uap. Bahan yang digunakan adalah serai wangi varietas Mahapengiri yang diperoleh dari petani di Bogor. Serai wangi dibersihkan, dirajang dengan ukuran yang berbeda (5 cm dan 10 cm), lalu dikering-anginkan. Sebanyak 3 kg rajangan serai wangi dimasukkan ke dalam ketel penyulingan dan ditambahkan air sebanyak 18 liter. Penyulingan dilakukan selama 4 jam sejak destilat keluar dari kondensor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perajangan bahan tidak berpengaruh nyata terhadap rendemen, densitas, indeks bias dan warna minyak serai wangi. Pada ukuran perajangan 5 cm diperoleh rendemen, densitas dan indeks bias berturut-turut sebesar 0,26%, 0,809 g/cm3 dan 1,474 dengan warna kuning pucat. Pada ukuran perajangan 10 cm rendemen, densitas dan indeks bias berturut-turut sebesar 0,15 %, 0,842 g/cm3 dan 1,471 dengan warna kuning pucat hingga kuning kecoklatan. Kinerja alat distilasi menghasilkan efisiensi penguapan air, efisiensi ketel penyulingan, dan efisiensi kondensor berturut-turut sebesar 20,56%, 70,76%, dan 67,98% dengan efisiensi total proses penyulingan sebesar 9,83%. | id |
