Kajian Kebijakan Pemerintah Mengenai Kuota Pengeluaran Ternak Terhadap Perkembangan Populasi Sapi Bali dan Analisis Sapi Bali Bibit di Propinsi Nusa Tenggara Barat
View/ Open
Date
1997Author
Arlina, Firda
Martojo, Harimurti
Saefuddin, Asep
Gunawan, Benny
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengkaji pengaruh kebijakan pemerintah
tentang kuota pengeluaran ternak terhadap perkembangan populasi sapi Bali
dan mengkaji pekembangan populasi sapi Bali dengan memberikan asumsiasumsi
di Propinsi Nusa Tenggara Baral serta mengevaluasi mutu sapi Bali
bibit di daerah ini dibandingkan dengan Standar Bibi! Nasional.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
berasal dari Dinas Peternakan Propinsi Nusa Tenggara Baral, baik tingkat
Propinsi maupun tingkat Kabupaten. Data tersebut meliputi ; populasi ternak,
komposisi ternak, pemanenan (pemotongan dan pengeluaran ternak), tingkat
kelahiran dan kematian ternak sapi Bali Tahun 1991 dan 1992. Data ini
digunakan untuk menghitung perkembangan populasi ternak sapi Bali di
Propinsi Nusa Tenggara Baral. Data ukuran-ukuran tubuh sapi Bali yang
diperoleh dari data dalam rangka pemantapan standar bibit sapi potong di Nusa
Tenggara Baral Tahun 1993. Data ukuran-ukuran tubuh yang diamati adalah
Tinggi Pundak, Lingkar Dada, Panjang Sadan untuk ternak jantan umur (24 - 36 bulan) dan betina (18 -124 bulan), sedangkan variasi-variasi tubuh yang
diamati adalah warna kulit, bentuk tubuh dan bentuk tanduk. Data ini
digunakan untuk analisis sapi Bali bibit. Bobo! badan dugaan dilakukan
dengan memakai persamaan regresi hasil penelitian Saefuddin (1980). Analisis
regresi linier dilakukan untuk melihat hubungan antara variasi-variasi kualitatif
(warna kulit, tanduk, bentuk tubuh) dengan ukuran-ukuran tubuh. Analisis
logistik linier untuk melihat peluang untuk menjadi biner dengan ukuran tubuh
(tinggi pundak, lingkar dada dan panjang badan)
Hasii pengkajian perkembangan populasi menunjukkan bahwa kebijakan
pemerintah mengenai kuota pengeluaran ternak tidak mempengaruhi
perkembangan populasi. Dengan tingkat kelahiran 50 persen, kematian anakmuda
enam persen, kematian dewasa empat persen dan tingkat pemanenan
13.35 persen masih dapat meningkatkan populasi sebesar 3.4 persen.
dst ...
Collections
- MT - Animal Science [1206]