Show simple item record

dc.contributor.advisorSofyan, Lily Amalia
dc.contributor.advisorKhalil
dc.contributor.advisorRahardjo, Yono Cahyanto
dc.contributor.authorEstiningdriati, Ismari
dc.date.accessioned2023-06-22T05:32:06Z
dc.date.available2023-06-22T05:32:06Z
dc.date.issued1997
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119921
dc.description.abstractTujuan penelitian adalah untuk mempelajari pengaruh fermentasi Onggok, Limbah Pengalengan Nenas dan Limbah Asam Sitrat terhadap perubahan nutrisi bahan dan pemanfaatannya untuk pakan ayam broiler. Penelitian dimulai dengan pembuatan biomassa Onggok (BIOMO), biomassa Limbah Pengalengan Nenas (BLPN) dan biomassa Limbah Asam Sitrat (BLAS) , melalui fermentasi media padat dengan menggunakan kapang Aspergillus niger dan lama fermentasi enam hari. Selanjutnya biomassa ini digunakan sebagai komponen pakan ayam broiler sebanyak 15 % dan dibandingkan dengan bahan yang tidak di fermentasi dan ransum komersial. Dalam penelitian ini digunakan 400 ekor ayam broiler strain Shaver Starbro yang terbagi secara acak dalam 40 unit kandang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan sembilan perlakuan ransum + satu kontrol (ransum komersial). Setiap perlakuan terdiri atas empat ulangan. Parameter yang diukur adalah konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum, bobot dan persentase karkas , bobot dan persentase lemak abdominal dan analisis ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pengukusan + mineral dan fermentasi Onggok, Limbah Pengalengan Nenas dan Limbah Asam Sitrat menunjukkan peningkatan kandungan protein (N x 6,25) dan penurunan kandungan serat kasar. Penggunaan bahan baku Onggok (Pl/Onggok), Limbah Pengalengan Nenas (P4/LPN) dan Limbah Asam Sitrat (P7 /LAS) ; penggunaan Limbah yang dikukus + mineral (P2/OM, P5/LPNM, P8/LASM) serta limbah yang difermentasi (P3/BIOMO, P6/BLPN, P9/BLAS) pada taraf 15 % dalam ransum ayam broiler, memberikan respon yang sama dengan ransum komersial (PO/kontrol) terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum, kecuali : Pl (Onggok), konsumsi ransum periode starter sangat nyata (P<0,01) dan PS (LASM) nyata (P<0,05) lebih rendah dari PO/kontrol. Pertambahan bobot badan pe­riode starter dari perlakuan P3 (BIOMO) dan P7 (LAS) sangat nyata (P<0,01) lebih kecil dan P5 (LPNM), P9 (BLAS) nyata (P<0,05) lebih kecil dari PO/kontrol. Sedangkan konversi ransum Pl(Onggok) sangat nyata (P<0,01) lebih kecil dan PS (LASM) nyata (P<0,05) lebih besar dari PO/kontrol. Penggunaan Onggok (Pl/Onggok) dan Limbah Pengalengan Nenas (P4/LPN) dalam ransum, memberikan persentase lemak abdominal yang paling rendah, yaitu 1,85 dan 1,46.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcChickens feedingid
dc.subject.ddcWaste industryid
dc.titlePenggunaan biomassa onggok, limbah pengalengan nenas dan limbah asam sitrat dalam ransum dan pengaruhnya terhadap penampilan produksi ayam broilerid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordBiomassa onggokid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record