Sifat fisiko-kimia sosis daging kuda dan sapi dengan substitusi kasein oleh isolat protein kedelai sebagai binder
Abstract
Perkembangan konsumsi daging kuda di Indonesia sangat lambat, dibanding dengan perkembangan konsumsi daging ternak lain. Temak kuda terutama sebagai temak kerja untuk kepentingan pertanian, transportasi dan olah raga. Permasalahan dalam pengembangan daging kuda adalah tidak semua. masyarakat menyukai daging kuda, disamping kualitasnya yang rendah karena berasal dari kuda afkir yang sudah tua. Oleh karena itu perlu dicari alternatif cara pengolahannya untuk meningkatkan daya terima, yaitu dengan membuat produk clahan sosis. Selama ini daging kuda yang umum diolah untuk konsumsi adalah sebagai coto, sate dan dendeng sementara sosis kuda belum dikenal.
Selama ini bahan baku yang sering digunakan dalam pembuatan sosis adalah daging sapi, babi maupun ayam. Namun dalam penelitian ini yang akan digunakan yaitu daging kuda dan daging sapi dengan penambahan isolat protein kedelai dan kasein sebagai binder (pengikat). Penggunaan isolat protein kedelai dalam pengolahan makanan, sedikitnya mempunyai dua alasan. Pertama, harga isolat protein kedelai yang relatif murah. Kedua, produk protein kedelai mempunyai sifat fungsional yang baik dan sesuai untuk pengolahan makanan modern tersebut.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis mengadakan penelitian pengolahan sosis yang menggunakan daging kuda dan daging sapi, serta subtitusi kasein olen isolat protein kedelai sebagai binder.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat subtitusi kasein oleh isola: protein kedelai sebagai bahan pengikat terhadap sifat fisiko kimia dan palatabilitas sosis daging kuda dan daging sapi.
Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok pola faktorial 5 X 2 dengan 5 ulangan: Sebagai Faktor Pertama adalah subtitusi binder (Kasein dan IPK), sedangkan sebagai faktor kedua adalah jenis daging. Uji organoleptik dilakukan dengan menggunakan 40 orang panelis. Penilaian organoleptik analisis dengan uji non parametrik Kruskal-Wallis menggunakan program komputer SAS 6.12, jika berbeda nyata maka dilanjutkan dengan Uji Banding Rataan Rank atau Multiple Comparison of Means Ranks.
Hasil Sidik Ragam untuk pengujian pH daging kuda dan sapi menunjukkan tidak adanya perbedaan yang nyata, sedangkan hasil Sidik Ragam untuk pengujian DMA daging kuda dan sapi menunjukkan tidak adanya perbedaan yang nyata pula
Collections
- MT - Animal Science [1206]