dc.description.abstract | Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara perlakuan Ovalumon dengan Potahormon pada sapi-sapi yang menderita hipofungsi ovarium terhadap berahi dan kebuntingan.
Sapi-sapi hipofungsi ovarium yang dipakai pada penelitian ini terdiri dari 70 ekor Brahman yang dikawinkan secara IB (Inseminasi Buatan) dan 36 ekor PO (Peranakan Ongole) yang dikawinkan secara kawin alam. Umur sapi ber kisar antara 4 sampai 5 tahun.
Seperdua dari setiap kelompok bangsa sapi seperti tersebut di atas diberi perlakuan dengan Ovalumon, dan seperdua sisanya dengan Potahormon. Baik Ovalumon maupun Potahormon diberikan
secara suntikan intramuskuler, dengan dosis masing-masing 10 ml per-ekor sapi. Setiap dosis mengandung 200 000 IU etinil estradiol untuk Ovalumon dan62.5 mg progesteron untuk Potahormon.
Berahi yang muncul setelah perlakuan, diamati secara intensif, dan terjadinya kebuntingan ditentukan secara palpasi per-rektal 60 sampai 90 hari setelah diinseminasi. | id |