Show simple item record

dc.contributor.advisorSupriyono, Eddy
dc.contributor.advisorBudiardi, Tatag
dc.contributor.authorGhozali, M. Faisol Riza
dc.date.accessioned2023-06-14T05:34:07Z
dc.date.available2023-06-14T05:34:07Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119074
dc.description.abstractPengangkutan ikan hidup jarak jauh umumnya menggunakan sistem tertutup. Dalam pengangkutan sistem tertutup, faktor yang menyebabkan kematian ikan antara lain berkurangnya persediaan oksigen terlarut, temperatur tinggi, dan terakumulasinya metabolit beracun seperti amoniak dan CO2. Akumulasi metabolit beracun tersebut dapat diatasi dengan beberapa cara diantaranya dengan menurunkan laju metabolisme ikan sehingga laju ekskresi amoniak menurun dan menyerap amoniak yang telah diekskresikan ke dalam media pengangkutan. Penyerapan amoniak dapat dilakukan dengan menggunakan bahan yang dapat menyerap dan melakukan penukaran ion, antara ion NH4 + dengan ion-ion lainnya. Zeolit dan karbon aktif (C-aktif) yang berfungsi sebagai penyerap dan penukar ion dapat digunakan untuk penyerapan amoniak dalam wadah pengangkutan. Penelitian ini dilakukan atas dasar hasil penelitian sebelumnya mengenai penggunaan zeolit dan karbon aktif pada sistem pengangkutan tertutup. Dimana pada penelitian sebelumnya kepadatan ikan yang digunakan yaitu 20 ekor/L, sedangkan pada penelitian ini ditingkatkan menjadi 40 ekor/L. Akan tetapi dalam upaya meningkatan kepadatan, selain kualitas air dan ketersediaan oksigen, yang menjadi kendala yang tidak kalah pentingnya yaitu tingkat stres pada ikan yang dapat mempengaruhi kondisi ikan pasca pengangkutan, baik pengaruh dari segi pertumbuhan, fisiologis dan juga morfologi ikan. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dalam penelitian ini selain digunakan zeolit dan C- aktif juga dilakukan penambahan garam pada media pengangkutan. Penambahan garam diharapkan dapat menyeimbangkan konsentrasi tekanan osmotik antara media air pengangkutan dengan cairan tubuh ikan sehingga mendekati isoosmotik. Kondisi yang isoosmotik tersebut diharapkan mampu menekan tingkat stres dan ganguan fisiologis pada ikan baik pada saat pengangkutan maupun pasca pengangkutan. Ikan maanvis dipilih sebagai ikan uji karena ikan ini banyak digemari oleh masyarakat dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Selain itu, ikan maanvis tergolong ikan yang lemah, sehingga hasil dari penelitian secara otomatis dapat diaplikasikan terhadap jenis ikan lain yang kebanyakan memiliki sifat yang lebih kuat dibandingkan dengan maanvis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektifitas penambahan garam pada media yang telah diberi zeolit dan karbon aktif dalam mempertahankan kualitas air media pengangkutan dan meminimalisir tingkat stres, sehingga dapat meminimalisasi tingkat kematian ikan maanvis yang diangkut.....dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Argicultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFisheriesid
dc.subject.ddcOrnamental fishid
dc.titleEfektivitas Penambahan Zeolit, C-Aktif dan Garam pada Pengangkutan Ikan Maanvis Pterophyllum scalare dengan Kepadatan Tinggi, Studi Lanjut Respon Stresid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordPterophyllum scalareid
dc.subject.keywordzeoliteid
dc.subject.keywordactive carbonid
dc.subject.keywordstressid
dc.subject.keywordtransportationid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record