Show simple item record

dc.contributor.advisorJusadi, Dedi
dc.contributor.advisorSetiawati, Mia
dc.contributor.advisorEkasari, Julie
dc.contributor.authorAstuti, Susi Sari
dc.date.accessioned2023-06-13T15:31:48Z
dc.date.available2023-06-13T15:31:48Z
dc.date.issued2023-06-13
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119024
dc.description.abstractPeningkatan efiensi pemanfaatan energi non protein dari pakan penting dilakukan sebagai salah satu upaya peningkatan produksi budidaya. Komposisi karbohidrat dalam formulasi pakan ikan air tawar khususnya ikan lele tergolong cukup tinggi yaitu sekitar 40%, tetapi belum dapat dimanfaatkan secara efisien dan maksimal oleh ikan, sehingga perlu adanya upaya dalam meningkatkan efisiensi pemanfaatan karbohidrat dalam pakan. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui peningkatan energi non-protein, khususnya karbohidrat pakan. Beberapa hasil studi menyebutkan bahwa sinamaldehida berperan dalam peningkatan penyerapan glukosa dan oksidasi asam lemak untuk dijadikan sumber energi sehingga protein sparing effect berjalan. Peran sinamaldehida belum banyak diaplikasikan pada organisme budidaya, terutama ikan lele. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penambahan sinamaldehida pada pakan terhadap ekspresi IGF-1, insulin plasma, biokimia plasma darah, status antioksidan, pertumbuhan dan kualitas daging ikan lele. Desain penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas empat perlakuan pakan, yaitu kontrol (pakan tanpa sinamaldehida) serta pakan suplementasi sinamaldehida dosis 0, 0,5, 1, dan 1,5 g kg pakan-1 dengan masing-masing perlakuan terdiri atas empat ulangan. Sinamaldehida yang digunakan memiliki tingkat kemurnian ≤ 98% (HiMedia, India). Metode suplementasi yang digunakan adalah metode coating. Untuk 1 kg pakan, sinamaldehida, sesuai dosis perlakuan, dicampur dengan 40 g putih telur ayam, 1 g kuning telur ayam, 10 g minyak ikan, dan 100 mL air. Campuran tersebut diaduk hingga homogen, untuk kemudian disemprot ke pakan komersial lele hingga merata dan dikeringkan dengan suhu 50˚C hingga kadar airnya mencapai ± 8%. Ikan dipelihara di tangki Intermediate bulk container (IBC) berukuran 1x1x1 m3 yang diisi air 800 L dengan padat penebaran 125 ekor/m3 . Pemeliharaan ikan dilakukan di Kolam Percobaan Departemen Budidaya Perairan FPIK, IPB. Benih ikan lele yang digunakan panjang rata-rata 8,00 ± 0,57 cm dan bobot rata-rata 6,03 ± 0,01 g. Selama masa pemeliharaan, ikan diberi pakan uji secara at satiation dengan frekuensi tiga kali sehari, yaitu pada pukul 08.00, 13.00 dan 17.00 WIB selama 60 hari. Pergantian air dilakukan setiap dua minggu sekali sebanyak 80% dari total volume air. Nilai kualitas air selama pemeliharaan adalah sebagai berikut: suhu 27,8-29,5 °C, DO 1,23-3,14 mg L-1 , pH 6,7-7,69, TAN 0,41-1,01 mg L-1 . Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh hasil bahwa tingkat ekspresi IGF-1 jam ke-0 relatif sama pada semua perlakuan. Sinamaldehida dosis 1 g kg-1 pakan menunjukkan tren peningkatan secara dan mencapai puncak peningkatan insulin terjadi pada pengamatan jam ke-4,5. Suplementasi sinamaldehida juga dapat meningkatkan total protein dan albumin pada biokimia plasma darah. Kadar protein plasma dan albumin perlakuan 0,5 dan 1 g kg pakan-1 menunjukkan hasil yang sama secara statistik. Sementara, penurunan kadar TG terendah terdapat pada perlakuan 1 g kg pakan-1 . Secara keseluruhan perlakuan sinamaldehida menujukkan penurunan nilai TG secara signifikan dibandingkan kontrol. Sinamaldehida berperan sebagai antioksidan, yang ditunjukkan oleh penurunan kadar MDA pada ikan yang diberi pakan suplementasi sinamaldehida. Kadar MDA paling rendah dicapai oleh perlakuan sinamaldehida 0,5 dan 1 g kg-1 , kemudian diikuti oleh dosis 1,5 g kg-1 pakan. Peningkatan IGF-1, insulin plasma, total protein dan albumin berdampak pada peningkatan pertumbuhan ikan. Biomassa akhir dan bobot individu tertinggi dicapai oleh perlakuan sinamaldehida 0,5 dan 1 g kg pakan-1 . Nilai LPH tertinggi terdapat pada perlakuan suplementasi 0,5 dan 1 g kg-1 (P<0,05) pakan. Peningkatan pertumbuhan didukung dengan peningkatan JKP. Nilai REP dan RKP menunjukkan hasil signifikan secara statistik pada dosis 0,5 dan 1 g kg pakan-1 , sementara pada dosis 1,5 g kg pakan-1 pertumbuhan ikan mengalami penurunan. Nilai HSI pada perlakuan kontrol lebih besar dibandingkan perlakuan suplementasi. Data tersebut didukung dengan hasil pengamatan histologi hati ikan. Hasil pengamatan menunjukkan banyaknya lipid droplet yang teramati pada perlakuan kontrol. Banyaknya lipid droplet diduga menyebabkan besarnya nilai HSI pada perlakuan kontrol. Suplementasi sinamaldehida dapat meningkatkan kandungan nutrien tubuh dan daging ikan. Hasil pengujian terhadap parameter kimia daging menunjukkan bahwa suplementasi sinamaldehida dosis 0,5 dan 1 g kg-1 secara signifikan meningkatkan kadar protein dan menurunkan kadar lemak tubuh dan daging ikan lele dibandingkan perlakuan lainnya. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa suplementasi sinamaldehida sebesar 0,5 dan 1 g kg-1 pakan dapat meningkatkan IGF-1, insulin plasma, biokimia plasma darah, dan status antioksidan sehingga meningkatkan pertumbuhan dan kualitas daging ikan lele. Dosis optimum sinamaldehida untuk ikan lele adalah 0,78 g kg-1 pakanid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleEvaluasi Penambahan Sinamaldehida pada Pakan terhadap Biokimia dan Pertumbuhan Ikan Lele Clarias gariepinusid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAfrican catfishid
dc.subject.keywordbiochemistryid
dc.subject.keywordcarbohydrate metabolismid
dc.subject.keywordcinnamaldehydeid
dc.subject.keywordgrowthid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record