Show simple item record

dc.contributor.advisorRiyadi, Hadi
dc.contributor.advisorSukandar, Dadang
dc.contributor.authorArpansah
dc.date.accessioned2023-06-07T09:10:33Z
dc.date.available2023-06-07T09:10:33Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118624
dc.description.abstractBeberapa tantangan yang dihadapi dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan penyelenggaraan pembangunan kesehatan yaitu rendahnya kualitas kesehatan penduduk karena tingginya angka kematian bayi (AKB), angka kematian anak balita (AKABA) dan angka kematian ibu melahirkan (AKI) serta tingginya prevalensi balita yang mengalami gizi kurang. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, prevalensi BBLR di Indonesia yaitu 11,5%. Di wilayah Sumatera BBLR tertinggi di Provinsi Sumatera Selatan (19,5%) dan Bangka Belitung (13,5%) (Depkes RI 2008). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan berat bayi lahir dan pengaruhnya terhadap status gizi anak ketika usia 6 – 11 bulan di Sumatera. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi semua pihak dalam merumuskan kebijakan untuk intervensi dan pencegahan BBLR serta masalah gizi pada anak. Penelitian ini menggunakan data sekunder hasil Riskesdas 2007 dengan metode survei. Lokasi penelitian yaitu wilayah Sumatera yang terdiri dari 10 provinsi (DI Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung dan Kepulauan Riau). Jumlah rumah tangga sampel yang mempunyai anak usia 6 – 11 bulan yaitu 1.749 rumah rangga. Pengolahan data menggunakan software Microsoft Office Excell 2007, SPSS versi 16.0 2007 dan SAS. Penentuan nilai Z score berdasarkan berat badan, tinggi badan dan umur anak menggunakan software Anthro WHO versi 3.0.1 2009. Untuk menarik kesimpulan akhir penelitian dan menentukan faktor faktor yang mempengaruhi berat bayi lahir dan status gizi anak berdasarkan indikator BB/U, BB/TB dan TB/U dilakukan analisis Regresi Linier Berganda dan dalam proses estimasi parameter menggunakan metode Stepwise. Hasil penelitian menunjukan prevalensi bayi dengan berat lahir (BBLR) < 2.500 gram yaitu 4,7% dan rata-rata berat bayi lahir 3.153 gram. Prevalensi bayi lahir dengan BBLR paling tinggi di Provinsi Bangka Belitung yaitu 13,2% sedangkan prevalensi BBLR terendah di Provinsi Sumatera Utara yaitu 2,4%. Prevalensi gizi buruk tertinggi di Provinsi Daerah Istimewa Aceh yaitu 7,5% dan terendah di Provinsi Kepulauan Riau yaitu 1,3%. Prevalensi sangat kurus tertinggi di Provinsi Sumatera Utara yaitu 22% dan terendah di Bangka Belitung yaitu 8,5%. Prevalensi sangat pendek tertinggi di Provinsi DI Aceh (24,8%) dan terendah di Provinsi Sumatera Barat (12,5%). Secara keseluruhan di wilayah Sumatera masalah gizi pada anak usia 6 – 11 bulan ; gizi buruk 4,8%, sangat kurus 16% dan sangat pendek 18,8%. Sumatera menghadapi masalah gizi akut-kronis, dimana prevalensi balita wasting 24,7% (> 5%), balita stunting mencapai 28,9% (> 20%) dan balita underweight sebesar 13,7% (> 10%).....dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Argicultural University (IPB)id
dc.subject.ddcHealth and hygieneid
dc.subject.ddcChild healthid
dc.titleAnalisis faktor yang berhubungan dengan berat bayi lahir dan pengaruhnya terhadap status gizi anak Usia 6 - 11 bulan di Sumateraid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordBirth weightid
dc.subject.keywordNutritional statusid
dc.subject.keywordInfantsid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record