Show simple item record

dc.contributor.advisorRidla, Muhammad
dc.contributor.advisorJayanegara, Anuraga
dc.contributor.authorDewi, Sari Putri
dc.date.accessioned2023-06-07T07:36:24Z
dc.date.available2023-06-07T07:36:24Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118595
dc.description.abstractSebagian besar penelitian pakan ternak di Indonesia masih menggunakan protein kasar sebagai indikator pakan ternak karena diyakini protein kasar yang tinggi dalam bahan pakan dapat menyediakan asam amino yang akan diserap di usus halus. Hal tersebut tidak sepenuhnya benar sebab protein kasar masih terdiri atas beberapa fraksi yang dibagi berdasarkan kelarutan dan laju degradasinya di dalam rumen ternak ruminansia. Fraksinasi protein merupakan pembagian protein kasar menjadi 5 fraksi yang didasarkan pada kelarutan dan laju degradasinya di dalam rumen. Kelima fraksi tersebut antara lain fraksi A, fraksi B1, fraksi B2, fraksi B3 dan fraksi C. Fraksi A merupakan fraksi protein yang dapat langsung digunakan oleh mikroba rumen, fraksi B1 merupakan fraksi protein yang dapat didegradasi dengan cepat oleh mikroba rumen, fraksi B2 merupakan fraksi protein yang didegradasi lebih lambat daripada fraksi B1 sehingga bagian protein yang tidak didegradasi lolos dari rumen dan dapat mencapai usus halus, fraksi B3 merupakan fraksi protein yang didegradasi secara lambat di rumen karena mengandung protein kasar yang masih berikatan dengan dinding sel sehingga resisten terhadap degradasi mikroba rumen, oleh karena itu, dapat menyediakan asam amino untuk diserap di usus halus, fraksi C merupakan fraksi yang tidak dapat didegradasi oleh mikroba rumen. Protein banyak dikandung oleh kacangkacangan yaitu mencapai 20 sampai 40%. Kacang-kacangan yang banyak tumbuh dan berproduksi serta mudah diperoleh di Indonesia menjadi salah satu alasan kacang-kacangan tersebut digunakan dalam penelitian ini, supaya ketersediaannya berkesinambungan. Selain itu, kacang-kacangan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan sumber protein yang nantinya akan diteliti golongan fraksi dan kecernaanya di dalam rumen ternak ruminansia sehingga dapat menggambarkan sistem pencernaan protein ternak ruminansia terhadap jenis kacang-kacangan.id
dc.description.abstractMainly of the animal nutrition’s study in Indonesia were still using the crude protein as an indicator of animal diet as it was believed that high crude protein in diet could be provide the amino acids to be absorbed in the small intestine. It was not entirely true since the crude protein was composed of several factions that were divided by the solubility and degradibility rate in the rumen of ruminants. Fractionation of protein is a classification of crude protein into 5 fractions based on the solubility and degradability rate in the rumen. The fractions are including A fraction, B1 fraction, B2 fraction, B3 fraction and C fraction. The beans were containing the protein about 20–40%. Beans were growth, produce and available easily in Indonesia, that’s why as one of the reasons that the beans were used in this study. The beans which used in this study were a source of protein that will be observed both of fractions classification and digestibility in the rumen of ruminants that can be describe the digestion protein system of ruminant to the varieties of beans.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAnimal husbandry - Animal feedingid
dc.titleFraksinasi Protein Kacang-kacangan dan Partisi Kecernaannya secara in vitroid
dc.title.alternativeProtein Fractionations of Beans and Their Digestibility Partition using in vitroid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordbeansid
dc.subject.keywordin vitroid
dc.subject.keywordpartial VFAid
dc.subject.keywordprotein fractionationsid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record