Show simple item record

dc.contributor.advisorAdrianto, Luky
dc.contributor.advisorYonvitner
dc.contributor.authorHastuty, Riany
dc.date.accessioned2023-06-07T06:26:19Z
dc.date.available2023-06-07T06:26:19Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118566
dc.description.abstractPenetapan kawasan konservasi dapat efektif sebagai salah satu alat pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut, kawasan ini merupakan tempat perlindungan bagi ikan-ikan ekonomis penting untuk memijah dan berkembang biak dengan baik. Pembentukan kawasan konservasi perairan di pesisir timur Pulau Weh memiliki sistem kelembagaan yang dikelola dengan kearifan lokal (hukum adat) yang telah dijalankan jauh sebelum dibentuknya kawasan konservasi perairan.Penting untuk mengetahui sejauh mana sistem kelembagaan/pengelolaan sumberdaya alam di kawasan konservasi perairan Pesisir Timur Pulau Weh mendukung konsep konservasi baik itu segi ekologi, sosial-ekonomi dan kelembagaan. Penelitian ini bertujuan : mengidentifikasi dinamika ekologi dan perikanan di kawasan konservasi perairan pesisir timur Pulau Weh, mengevaluasi tujuan kawasan konservasi perairan bagi para stakeholder, sertamemberi rekomendasi terkait strategi dalam pengelolaan kawasan konservasi untuk perikanan yang berkelanjutan. Pengukuran kondisi ekologi terdiri atas sepuluh titik pengamatan (enam titik didalam kawasan konservasi dan empat titik diluar kawasan konservasi). Metode penelitian dilakukan dengan: pengamatan langsung di lapangan (observasi), wawancara dan penelusuran data sekunder. Pendataan kondisi terumbu karang dilakukan dengan metode Point Intercept Transek (PIT), pengamatan ikan karang dilakukan dengan metode Underwater Visual Census (UVC), data parameter kualitas perairan melalui pengamatan in situ dan pendataan kondisi perikanan tangkap dengan observasi langsung di titik-titik pendaratan ikan. Data yang terkumpul digunakan untuk menganalisis masingmasing manfaat ekologi, perikanan dan mengevaluasi tujuan kawasan konservasi oleh para stakeholder. Hasil evaluasi ekologi dapat dilihat bahwa kawasan konservasi memiliki rata-rata persentase tutupan karang hidup, kelimpahan, dan biomassa ikan yang lebih tinggi (54,3%, 12.147 ind/ha dan 486,7 kg/ha) dibanding daerah diluar kawasan konservasi (32,1%, 8.073 ind/ha dan 286,7 kg/ha). Evaluasi indikator ekonomi menunjukkan peningkatan hasil tangkapan dari tahun 2008 sebesar 3,03 kg/trip dan di tahun 2013 sebesar 3,60 kg/trip, namun dari hasil hitungan langsung pendapatan nelayan menunjukkan nilai pendapatan yang masih rendah. Analisis multi-objektif menunjukkan manfaat kawasan konservasi yang paling dirasakan oleh stakeholder adalah jumlah ikan yang lebih banyak (biomassa) yaitu 13%, kenaikan jumlah wisatawan dengan 13% dan 26% memilih pengelolaan yang dilakukan dengan kearifan lokal (hukum adat). Berdasarkan hasil evaluasi ekologi dan ekonomi dapat disimpulkan bahwa kawasan konservasi di pesisir timur Pulau Weh dapat sangat bermanfaat dalam menjaga ekosistem dan stok ikan, namun perlu peningkatan kualitas mata pencaharian untuk meningkatkan kondisi ekonomi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Argicultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFisheriesid
dc.subject.ddcMarine resourcesid
dc.titleKajian manfaat kawasan konservasi bagi pengelolaan perikanan yang berkelanjutan (studi kasus Pesisir Timur Pulau Weh, SABANG)id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordMarine protection areaid
dc.subject.keywordbenefitid
dc.subject.keywordchoice-experiment,Weh Islandid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record