Show simple item record

dc.contributor.advisorSetiawan, Budi Indra
dc.contributor.advisorArif, Chusnul
dc.contributor.authorNurfaijah
dc.date.accessioned2023-06-06T08:58:02Z
dc.date.available2023-06-06T08:58:02Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118539
dc.description.abstractPola pemberian air perlu dikaji untuk mengetahui tinggi muka air optimum yang sesuai pada tiap fase pertumbuhan tanaman, sehingga dapat meningkatkan efisiensi air irigasi. Selain itu, untuk mengurangi kehilangan air pada saluran akibat evaporasi, rembesan, dan perkolasi, maka perlu diterapkan sistem pemberian air yang mampu menyediakan air untuk tanaman dalam jumlah yang efisien dan efektif. Salah satunya adalah dengan pemberian air menggunakan sistem irigasi otomatis. Penelitian ini telah dilakukan pada media pot dengan berbagai perlakuan rejim air dari Januari sampai Agustus 2015. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem irigasi otomatis yang dapat menjaga tinggi muka air pada level yang dibutuhkan tanaman dan menentukan rejim air optimum pada setiap fase pertumbuhan budidaya SRI (System of Rice Intensification). Sistem otomatisasi irigasi dibentuk berdasarkan sistem kendali on-off dengan menggunakan mikrokontroler Arduino Uno ATMega328P. Ketika sensor memberikan input bahwa tinggi muka air berada di bawah set point maka dengan perintah mikrokontroler valve irigasi akan terbuka dan valve drainase tertutup. Jumlah dan waktu pemberian air dan pengeluaran air tergantung set point. Set point bervariasi sesuai dengan perlakuan rejim air. Rejim air terdiri dari 3 perlakuan yaitu rejim basah (RB), rejim agak basah (RAB) dan rejim kering (RK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem irigasi otomatis sangat efektif dan efisien dalam mengendalikan rejim air sesuai dengan algoritma kendali. Tinggi muka air pada setiap perlakuan rejim air memberikan pengaruh pada fluktuasi nilai parameter kelembaban tanah dan temperatur tanah. Semakin tinggi muka air yang terjadi maka semakin tinggi nilai kelembaban tanah. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan rejim air mempengaruhi pertumbuhan tanaman, hasil produksi dan produktivitas air. Konsumsi air irigasi tertinggi selama masa pertumbuhan terdapat pada perlakuan RB yaitu 777,4 mm sedangkan perlakuan lainnya lebih rendah konsumsi air irigasinya yaitu RAB 692 mm dan RK 604,8 mm. Rata-rata berat gabah kering giling masing – masing perlakuan adalah RB 119,9 gr/rumpun, RAB 194,7 gr/rumpun dan RK 125,3 gr/rumpun serta produktivitas air untuk RB 1,71 kg/m3, RAB 3,16 kg/m3 dan RK 2,43 kg/m3. Ditinjau dari jumlah air irigasi, pertumbuhan tanaman, hasil produksi dan produktivitas air, tinggi muka air yang paling optimum terdapat pada perlakuan rejim agak basah. Perlakuan rejim agak basah memberikan jumlah anakan tertinggi (138 anakan), hasil produksi tanaman tertinggi 194,7 gr/rumpun dan produktivitas air tertinggi 3,16 kg/m3.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEngineeringid
dc.subject.ddcIrrigationid
dc.subject.ddc2015id
dc.titleOtomatisasi Irigasi pada Beberapa Rejim Air Padi Sawah Budidaya SRI (System of Rice Intensification)id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordPaddy field cultivationid
dc.subject.keywordwater regimeid
dc.subject.keywordcontrol systemid
dc.subject.keywordwater levelid
dc.subject.keywordset pointid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record