Show simple item record

dc.contributor.advisorSoelistyowati, Dinar Tri
dc.contributor.advisorCarman, Odang
dc.contributor.authorFaqih, Ibrahim Satrio
dc.date.accessioned2023-06-06T08:55:29Z
dc.date.available2023-06-06T08:55:29Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118525
dc.description.abstractIkan nila di Indonesia merupakan ikan introduksi yang didatangkan dari Taiwan pertama kali pada tahun 1969. Dalam periode yang cukup lama, upaya peningkatan kualitas benih ikan dilakukan secara terus menerus melalui perbaikan mutu genetik beberapa jenis ikan nila yang telah dihasilkan di antaranya nila BEST (Bogor enhanced strain tilapia), nila NIRWANA II (nila ras Wanayasa), nila JATIMBULAN (nila Jawa Timur Umbulan), nila SULTANA (seleksi unggul Salabintana). Dalam kegiatan perikanan budidaya yang berkelanjutan, faktor lingkungan dan kualitas perairan merupakan pembatas keberhasilan usaha budidaya. Budidaya nila secara monokultur di kolam rata-rata produksinya adalah 25.000 kg/ha/panen, sedangkan di KJA lebih tinggi yaitu 200.000 kg/ha/panen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi keragaan genotipe dan fenotipe empat strain ikan nila dipelihara pada sistem budidaya karamba jaring apung dan kolam air tenang. Penelitian ini dirancang menggunakan RAL pola Faktorial yang terdiri dari faktor 4 strain ikan nila BEST, NIRWANA II, JATIMBULAN dan SULTANA dan faktor sistem budidaya yaitu KJA dan kolam air tenang masing-masing menggunakan 3 ulangan. Benih ukuran 3-5 cm sebanyak 50 ekor, dipelihara dalam kolam dan KJA berukuran 2x2x1 m dan diberi pakan pada pagi dan sore selama masa pemeliharaan sebanyak 10% dari bobot tubuh pada bulan pertama, 8% pada bulan ke dua dan 6% pada bulan ke tiga. Setiap 2 minggu dilakukan sampling masing-masing strain 20 ekor untuk pengamatan panjang dan bobot. Setelah 12 minggu pemeliharaan dilakukan pengukuran truss morfometrik dan analisis RAPD. Hasil penelitian menunjukkan ikan nila strain JATIMBULAN memiliki tingkat keragaman genetik yang paling tinggi (86%) dan hubungan kekerabatan yang paling jauh, namun NIRWANA II memiliki ragam genetik paling rendah (48%). Fenotipe produksi biomassa dan tingkat kelangsungan hidup nila BEST, JATIMBULAN dan SULTANA relatif sama dan lebih baik dibandingkan NIRWANA II. Laju pertumbuhan harian dan konversi pakan nila NIRWANA II dan SULTANA lebih baik dibandingkan BEST dan JATIMBULAN. Sistem pemeliharaan mempengaruhi peningkatan ragam fenotipe truss morfometrik pada 11 karakter di KJA dan 2 karakter di kolam air tenang.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAquacultureid
dc.subject.ddcFish breedingid
dc.titleKeragaan Genotipe dan Fenotipe Ikan Nila BEST, NIRWANA II, JATIMBULAN dan SULTANA pada Sistem Pemeliharaan di KJA dan Kolam Air Tenangid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordtilapiaid
dc.subject.keywordgenotypeid
dc.subject.keywordphenotypeid
dc.subject.keywordculture systemid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record