Produksi dan Kualitas Nutrisi Green House Fodder serta Pemanfaatannya pada Peternakan Sapi Perah
Abstract
Green house fodder (GHF) merupakan hijauan berkualitas tinggi yang dihasilkan dari sistem penanaman vertikal dalam waktu singkat secara hidroponik di rumah kaca, yang dapat mengatasi permasalahan peternakan rakyat mengenai keterbatasan lahan dan penyediaan pakan berkualitas untuk sapi perah. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi produksi dan kualitas nutrisi GHF kacang hijau pada beberapa kerapatan biji berbeda, serta pengaruh suplementasinya pada dua ransum basal (tanpa dan berbasis silase) terhadap performa sapi perah yang dilakukan menjadi dua percobaan.
Percobaan pertama bertujuan untuk menguji beberapa kerapatan biji untuk penanaman GHF kacang hijau, sehingga dapat memproduksi GHF dengan kerapatan biji yang tepat dan menghasilkan produksi biomassa dan kualitas nutrisi yang tinggi. Percobaan ini menggunakan biji kacang hijau yang ditanam dengan perlakuan beberapa kerapatan biji dengan rancangan acak kelompok dan dikelompokkkan menjadi tiga kelompok berdasarkan letak tray. Produksi GHF diberi larutan nutrien bioslurry:ABmix dengan komposisi 25:75. Perlakuan yang diberikan, antara lain kerapatan rendah (A1= 1.5 kg m-2), kerapatan sedang (A2= 2.5 kg m-2), dan kerapatan tinggi (A3= 3.5 kg m-2). Peubah yang diamati, antara lain produktivitas, kandungan nutrien, dan kualitas nutrisi GHF secara in vitro. Hasil yang diperoleh dianalisis menggunakan analysis of variance (ANOVA) dan jika terdapat perbedaan yang nyata akan dilakukan Polinomial Ortognal.
Kerapatan biji GHF kacang hijau dapat meningkatkan produksi biomassa secara quadratik, menurunkan konversi biomassa secara linear, dan menurunkan konversi nutrien secara linear. Kandungan protein, serat, dan lemak kasar GHF kacang hijau lebih tinggi dibandingkan biji kacang hijau. Green house fodder memiliki kecernaan yang tinggi dan menghasilkan N-NH3 dan VFA total yang tinggi. Kesimpulannya, GHF kacang hijau dengan kerapatan biji rendah merupakan hasil terbaik dengan konversi biomassa tertinggi (5.27). Tingginya kecernaan dan fermentabilitas yang dihasilkan menunjukkan GHF kacang hijau dapat digunakan sebagai pakan sapi perah.
Percobaan kedua bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi GHF kacang hijau pada dua ransum yang berbeda (tanpa dan berbasis silase) yang diterapkan pada Peternakan Demo Farm KPSBU Lembang. Percobaan ini menggunakan 12 ekor sapi perah laktasi dengan rancangan acak kelompok faktorial 2 x 2 yang dikelompokkan menjadi tiga kelompok berdasarkan bulan laktasi. Faktor 1 membandingkan penggunaan silase (S0=tanpa silase; S1=silase) dan faktor 2 menguji suplementasi GHF (G0=tanpa GHF; G1=GHF). Peubah yang diukur adalah konsumsi dan kecernaan nutrien, energi tercerna, neraca nitrogen, produksi dan kualitas susu. Hasil yang diperoleh dianalisis menggunakan analysis of variance (ANOVA).
Ransum berbasis silase dapat menghasilkan konsumsi, kecernaan nutrien, produksi susu yang lebih tinggi. Ransum berbasis silase merupakan ransum yang memiliki kualitas baik, sehingga suplementasi GHF tidak memberikan pengaruh signifikan. Suplementasi GHF dapat meningkatkan konsumsi nutrien, tanpa
v
menurunkan kecernaan nutrien. Suplementasi GHF juga dapat menghasilkan retensi nitrogen positif dan cenderung meningkatkan produksi susu, terutama pada ransum tanpa silase. Kesimpulannya, suplementasi GHF dapat dimanfaatkan pada ransum tanpa silase, karena cenderung dapat meningkatkan produksi susu.
Berdasarkan kedua percobaan, dapat disimpulkan bahwa Green house fodder kacang hijau dengan kerapatan biji yang rendah (1.5 kg m-2) menghasilkan konversi biomassa tertinggi. Kecernaan GHF kacang hijau lebih dari 70% dengan fermentabilitas yang tinggi menunjukkan GHF kacang hijau dapat digunakan sebagai pakan sapi perah. Suplementasi GHF dapat dimanfaatkan pada ransum tanpa silase, karena cenderung dapat meningkatkan produksi susu. Ransum berbasis silase memiliki kualitas yang baik, sehingga suplementasi GHF tidak memberikan pengaruh signifikan.
Collections
- MT - Animal Science [1157]