Isolasi dan Keragaman Genetika Enterobacter sakazakii (Cronobacter spp.) dari Perangkat Terkait Persiapan Susu Formula, Susu Formula dan Makanan Kering Lainnya
View/ Open
Date
2011Author
Gitapratiwi, Desty
Dewanti-Hariyadi, Ratih
Hidayat, Sri Hendrastuti
Metadata
Show full item recordAbstract
Enterobacter sakazakii (Cronobacter spp.) adalah salah satu patogen ―emerging‖ yang dapat menyebabkan penyakit fatal pada bayi berisiko tinggi melalui konsumsi susu formula. Keberadaan patogen ini dalam makanan bayi (untuk usia ≥ 4 bulan) dan susu formula di Indonesia telah dilaporkan oleh Estuningsih et al. (2006a, 2006b). Temuan bakteri ini di dalam dua produk tersebut telah menimbulkan masalah yang cukup besar di awal tahun 2007 karena pemberitaan yang simpang siur sehingga meresahkan dan memicu kekhawatiran berlebihan mengenai bahaya ini di dalam susu formula. Kekhawatiran yang berlebihan tersebut bahkan sempat menyebabkan bayi tidak diberi susu dan diberi makanan lain yang tidak atau kurang tepat seperti susu sapi segar atau air tajin.
Sementara itu, temuan E. sakazakii yang beragam baik secara fenotipe maupun genotipe dari berbagai sumber di berbagai belahan dunia telah menyebabkan klasifikasi ulang taksonomi bakteri ini dan telah diusulkan suatu genus baru yakni Cronobacter spp. Di Indonesia, Meutia et al. (2008) juga menemukan patogen ini di dalam susu formula dan makanan bayi dan menyimpulkan bahwa isolat-isolat yang diperolehnya memiliki perbedaan dibandingkan galur-galur E. sakazakii dari luar Indonesia berdasarkan sekuen parsial gen 16S rRNA. Untuk itu, penelitian perlu terus dilakukan untuk mendapat gambaran mengenai keberadaan patogen ini di Indonesia baik pada sumber pangan lain atau perangkat terkait susu formula, karakterisitik fenotipik maupun genotipiknya, keragaman genetika serta perilakunya dalam pangan. Hasil-hasil penelitian tersebut dapat digunakan sebagai data untuk kajian risiko yang penting bagi penyusunan manajemen risiko yang baik, khususnya untuk diterapkan di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengisolasi dan mengidentifikasi E. sakazakii (Cronobacter spp.) dari perangkat terkait susu formula, susu formula dan makanan kering selain susu formula, dan (2) mengevaluasi keragaman genetika isolat-isolat lokal E. sakazakii (Cronobacter spp.) dan membandingkannya dengan isolat yang ada di dunia. Isolasi bakteri dengan menggunakan metode FDA (2002) yang dimodifikasi Iversen dan Forsythe (2004); karakterisasi fenotipik secara biokimiawi menggunakan perangkat API 20E dan api webTM; karakterisasi genotipik yakni isolasi DNA bakteri menggunakan metode esktraksi fenol-kloroform, amplifikasi fragmen gen 16S rRNA dengan Polymerase Chain Reaction (PCR) menggunakan dua pasang primer (16SUNI-L/Saka-2b dan ESA-1/16SUNI-R) dan sekuensing DNA; analisis kekerabatan genetika menggunakan program BLAST pada situs NCBI (www.ncbi.nlm.nih.gov) dan pembentukan pohon filogeni menggunakan metode neighbor-joining pada program MEGA4 (Molecular Evolutionary Genetic Analysis). ..dst
Collections
- MT - Agriculture Technology [2237]