dc.description.abstract | Okra di Indonesia masih jarang dimanfaatkan oleh masyarakat karena belum diketahui kandungan nutrisinya secara rinci. Varietas okra yang terdaftar di Indonesia juga masih terbatas, sehingga diperlukan pencarian dan pengembangan varietas baru dari tanaman okra yang memiliki kandungan nutrisi yang tinggi. Upaya pengembangan varietas tersebut dapat dilakukan dengan pemilihan genotipe unggul. Penelitian ini bertujuan menganalisis kandungan nutrisi buah okra dalam rangka mencari genotipe unggul. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan membandingkan kedua fenotipe okra berdasarkan keunggulan nutrisi tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode fenol, metode biuret, metode gravimetri, metode spektrofotometri, dan analisis multivariat. Berdasarkan keragaman nutrisinya, terdapat empat genotipe unggul yang terpilih. Keempat genotipe tersebut adalah G1, G2, G5, dan G7. Genotipe G1 memiliki potensi terhadap kandungan karbohidrat, vitamin C, abu, dan magnesium. Genotipe G2 memiliki potensi terhadap kandungan protein, lemak, abu, magnesium, dan zat besi. Genotipe G5 memiliki potensi terhadap kandungan karbohidrat, vitamin C, abu, kalium, dan magnesium. Genotipe G7 memiliki potensi terhadap kandungan karbohidrat, vitamin C, abu, dan kalium. Berdasarkan perbandingan fenotipe, buah okra merah memiliki kandungan protein, lemak, dan magnesium yang lebih tinggi darpada okra hijau. Sedangkan buah okra hijau memiliki kandungan karbohidrat dan kalium yang lebih tinggi daripada okra merah. | id |