Show simple item record

dc.contributor.advisorZairin, Muhammad
dc.contributor.advisorNirmala, Kukuh
dc.contributor.advisorSumawidjaja, Kusman
dc.contributor.authorIsriansyah
dc.date.accessioned2023-05-22T02:01:31Z
dc.date.available2023-05-22T02:01:31Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117760
dc.description.abstractTujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian hormon LHRH analog dan 17a.-metiltestosteron dan menentukan dosis yang efektif untuk merangsang perkembangan gonad ikan baung. Metode yang digunakan yaitu dengan menerapkan berbagai kombinasi dosis hormon LHRH analog (LHRHa) dan 17cx.-metiltestosteron (MT). ·oasis LHRHa yang dicobakan 0; 25; dan 50 µg/kg bobot ikan; sementara dosis MT yang dicobakan O; 100; dan 200 µg/kg bobot ikan. Percobaan digunakan adalah fakt6rial dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga ulangan. Pada percobaan ini digunakan calon induk ikan baung yang telah matang gonad dengan bobot rata-rata 0.2 - 0.3 kg per ekor sebanyak 90 ekor. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pemberian hormon LHRHa yang dikombinasikan dengan hormon MT secara nyata efektlf meningkatkan konsentrasi hormon estradiol-17j3, dan mempengaruhi perkembangan diameter telur, tahap kematangan telur serta nilai indeks gonadosomatik (IGS) {p<0.05), namun tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot tubuh ikan baung (p>0.05). Berdasarkan kurva respon konsentrasi hormon estradiol-17j3 (Y1 = 337.459 + 4. 738 X1 - 2.631 X2 + 0.024 Xl + 0.096 X1X2 - 0.001 X1Xl; Y1 = konsentrasi estradiol-1713 dalam darah; X1 = LHRHa; X2 = MT), konsentrasi hormon estradiol-1713 maksimum terdapat pada kombinasi pemberian hormon LHRHa 0 µg/kg dan hormon MT 200 µg/kg. Sementara itu, jika berdasarkan kurva respon perkembangan jumlah telur berdiameter 2! 1 mm (Y2 = 84.234 + 0.106 X2 - 0.0004 X/- 0.0002 X1X2), IGS (Y3 = 6.981 - 0.0002 X/ + 0.0066 X2), dan tahap perkembangan kematangan telur fase awal FOM (final oocyte maturation) (Ys = 56.508 + 0.265 X1 - 0.00005 X/X2 + 0.0000003 X/Xl) serta fase vitelogenik (Y4 = 24.346- 0.143 X1 - 0.128 X2 + 0.0005 X/), perkembangan jumlah telur berdiameter;;:: 1 mm, !GS dan tahap perkembangan kematangan telur fase awal FOM maksimum dengan fase vitelogenik yang minimum dicapai pada kombinasi pemberian hormon LHRHa 0 - 50 µg/kg dan hormon MT 128 - 200 µg/kg. Berikutnya berdasarkan pola hubungan antara konsentrasi hormon estradiol-1713 (Y) dengan perkembangan diameter telur (X) pada setiap perlakuan, hanya pada perlakuan hormon LHRHa 25 + MT 1 oo µg/kg yang menunjukkan parameter hormon estradiol-1713 berpengaruh nyata dan berkorelasi cukup erat terhadap perkembangan diameter telur tersebut dengan persamaan Y = 0.809 + 0.0012 X (p<0.05) dan koefisien korelasi 0.736.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titlePengaruh Penggunaan LHRH Analog dan 17a.-Metiltestosteron Terhadap Perkembangan Gonad lkan Baung (Hemibagrus nemurus Blkr.)id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordgonad ikan baungid
dc.subject.keywordreproduksi ikanid
dc.subject.keywordHermon Estradiolid
dc.subject.keywordkematangan telurid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record