Show simple item record

dc.contributor.authorWahyudin
dc.date.accessioned2010-05-05T02:28:09Z
dc.date.available2010-05-05T02:28:09Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/11742
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengkayaan rotifera dengan minyak ikan, minyak cumi dan A1 DHA Selco terhadap kelangsungan hidup larva udang vannamei. Penelitian ini dilaksanakan di PT. CentralPertiwi Bahari Desa Suak, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan. Larva udang vannamei stadia Nauplii 6 dipelihara dalam 12 tangki fiberglass volume 500L yang diisi air 300L dengan kepadatan ±100 ind/L. Larva dipelihara selama 10 hari hingga mencapai stadia pasca larva 1 (PL1). Larva diberi pakan buatan CP Star 100, CP Spina, BP Eguci dan Lanzy ZM dengan frekuensi pemberian 6 kali sehari. Sedangkan pakan alami terdiri dari Chaetoceros gracillis dan Skeletonema costatum, dengan frekuensi pemberian 4 kali sehari. Mulai stadia zoea 2, larva diberi tambahan pemberian rotifera dengan perlakuan sebagai berikut: rotifera dari kultur massal (A), rotifera yang diperkaya dengan 0,5ml minyak ikan/10L media pengkaya (B), rotifera yang diperkaya 0,5ml minyak cumi/10L media pengkaya (C) dan rotifera yang diperkaya dengan 0,5ml A1 DHA Selco/10L media pengkaya (D). Masing-masing perlakuan dari penelitian ini mempuyai 3 ulangan. Masing-masing bahan pengkaya tersebut ditambah 0,25g ragi, 0,01g kuning telur dan 100ml air tawar, lalu emulsikan dengan blender selama 2-5 menit. Rotifera diperkaya selama 6 jam, lalu diberikan ke larva. Hasil penelitian menunjukkan pengkayaan dengan sumber lemak yang berbeda menyebabkan peningkatan kandungan lemak rotifera dari 8,5% pada perlakuan A menjadi 20,10%, 17,13% dan 18,15% pada perlakuan B, C dan D. Hasil analisa menunjukkan rotifera perlakuan A, B, C dan D masing-masing mengandung polar lipid 2,61%, 1,70%, 2,87% dan 3,73%, sedangkan kandungan netral lipid rotifera masing-masing perlakuan A, B, C dan D adalah 5,89%, 18,39%, 14,26% dan 14,32%. Peningkatan lemak rotifera memberikan pengaruh berbeda terhadap kelangsungan hidup larva udang vannamei. Larva perlakuan A memiliki kelangsungan hidup 45,5±5,6%, sedangkan larva pada perlakuan B, C dan D memiliki kelangsungan hidup masing-masing 70,8±9,2%, 84,2±9,2%, 82,2±8,8%. Panjang rata-rata PL1 larva udang vannamei yang diberi perlakuan A, B, C dan D masing-masing adalah 3,49±0,09mm, 3,75±0,12mm, 3,67±0,26mm, dan 3,63±0,32mm. Dari keempat perlakuan tersebut tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Pada akhir penelitian, perlakuan B, C dan D larva sudah menunjukan stadia PL1 dan PL2, sedangkan pada perlakuan A 46,7% larva masih ada yang dalam stadia mysis 3 dan 53,33% stadia PL1. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian rotifera yang diperkaya dengan sumber lemak minyak ikan, minyak cumi dan A1 DHA Selco dapat meningkatkan kelangsungan hidup larva udang vannamei dan dapat diaplikasikan untuk pembenihan udang vannamei.id
dc.publisherBogor Agricultural University
dc.titlePengaruh Rotifera yang Diperkaya dengan Beberapa Jenis Sumber Lemak Terhadap Kelangsungan Hidup Larva Udang Vannamei Litopenaeus Vannameiid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record