Evaluasi Performa Produksi dan Reproduksi Sapi Bali di Stasiun Lapang Sekolah Peternakan Rakyat Sungai Lilin
Abstract
Usaha pembiakan (cow calf operation) sangat penting untuk keberlanjutan
usaha peternakan sapi potong, karena ketersediaan bakalan untuk penggemukan
dan indukan merupakan input utama pada proses produksi sapi potong. Di
Indonesia usaha pembiakan sapi potong umumnya dikelola oleh peternakan rakyat
dengan skala kecil dengan motif hanya sebagai usaha sampingan dan minim input
teknologi. Salah satu upaya untuk memberdayakan peternakan rakyat dalam
pengembangan sapi potong dapat dilakukan dengan usaha kolektif melalui
Sekolah Peternakan Rakyat (SPR). SPR bertujuan meningkatkan Sumber Daya
Manusia (SDM) dalam mengelola usaha peternakan dari berbagai aspek, baik
aspek teknis, maupun non teknis. SPR ini telah diadopsi dan dikembangkan di
beberapa daerah peternakan Indonesia salah satunya di SL-SPR Sungai Lilin.
Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi kinerja produksi dan reproduksi sapi bali
dan mengevaluasi pengaruh faktor-faktor non genetik terhadap performa
reproduksi sapi bali yang berada di SL-SPR Sungai Lilin. Penelitian
menggunakan metode observasi melalui pengukuran, pengamatan langsung, dan
wawancara dengan responden yang dibantu dengan borang.
Materi yang digunakan dalam penelitian ini berupa sapi bali yang dipelihara
secara semi intensif pada peternakan rakyat yang tergabung dalam SL-SPR
Sungai Lilin. Pengumpulan data performa produksi melibatkan 12 ekor sapi bali
yang dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu; indukan, pejantan dan pedet.
Pengumpulan data performa reproduksi sapi induk menggunakan 150 ekor
indukan dan 372 ekor pedet. Data dianalisis dengan menggunakan analisis
deskriptif varians mixed model menggunakan software SAS 9.2.
Performa produksi pada sapi bali untuk pertambahan bobot badan harian
induk sebesar 0,50±0,14 kg.hari-1
. Pertambahan bobot badan harian pejantan
0,39±0,14 kg.hari-1
dan pertambahan bobot badan harian pedet 0,71±0,58 kg.hari1
. untuk jumlah konsumsi pakan induk sebanyak 25,58±3,07 kg.hari-1
. Jumlah
konsumsi pakan pejantan sebanyak 17,43±4,50 kg.hari-1
dan jumlah konsumsi
pakan pedet sebanyak 8,80±4,05 kg.hari-1
. Sedangkan untuk feses pada induk
didapatkan sebanyak 13,01±0,93 kg.hari-1
. Feses pada pejantan sebanyak
13,10±0,80 kg.hari-1
dan feses pada pedet sebanyak 7,07±0,97 kg.hari-1
.
Performa reproduksi induk sapi bali untuk age first calving (AFC)
971.09±246,47 hari. Rata-rata nilai calving interval (CI) 381,90±72,33 hari,
sedangkan rata-rata nilai days open (DO) 111,90±72,33 hari. Namun nilai AFC,
CI dan DO, tidak memiliki perbedaan yang signifikan (P>0.05) berdasarkan
perbedaan musim, sex, tahun lahir, dan interaksi antara tahun lahir, musim dan
paritas. Performa reproduksi indukan sapi Bali di SL-SPR Sungai Lilin termasuk
ke dalam kategori ideal.
Collections
- MT - Animal Science [1206]