dc.description.abstract | Pada tahun 2020 target penjualan mobil menurun sekitar 50% karena menurunnya demand dalam dan luar negeri. Per tahun 2020 jumlah produksi mobil di Indonesia adalah 1,28 juta unit, dan terdapat sedikitnya 22 perusahaan kendaraan roda empat di Indonesia dengan nilai investasi mencapai Rp 99,16 Triliun dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 38,39 ribu orang (Kemenperin 2021). Namun, tekanan COVID-19 mengakibatkan kontraksi ekonomi pada akhir Januari 2020 dan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menyebabkan pergerakan dan mobilitas terbatas. Tidak hanya tekanan COVID-19 dalam rangka menekan penggunaan BBM pemerintah menerapkan perubahan harga BBM dan memberikan alternatif penggunaan kendaraan yaitu mobil listrik. Hal ini menyebabkan investor menjadi bimbang untuk berinvestasi pada sektor otomotif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh harga BBM, Kinerja keuangan, faktor makroekonomi, dan penjualan mobil listrik di Indonesia terhadap perusahaan otomotif. Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder. Data yang diambil berupa laporan keuangan kuartalan, harga saham, harga BBM, inflasi, suku bunga, dan jumlah penjualan mobil listrik di Indonesia tiap kuartal. Metode analisis yang digunakan yaitu dengan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan data yang diteliti dan regresi data panel untuk menganalis pengaruh dari tiap variabel. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 13 perusahaan otomotif. Penelitian ini menemukan bahwa faktor internal yaitu ROE, ROA, CR, dan CASHR berpengaruh signifikan terhadap return saham dengan hubungan yang negatif. Sedangkan pada faktor eksternal yaitu inflasi dan harga BBM memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return saham. Sedangkan suku bunga memiliki dampak positif signifikan terhadap return saham perusahaan otomotif. Penjualan mobil listrik, pertumbuhan ekonomi, dan PPnBM di Indonesia tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Penelitian ini merekomendasikan investor perlu memperhitungkan kinerja keuangan dan isu makroekonomi seperti suku bunga dan inflasi, serta isu lainnya seperti harga BBM dan penjualan mobil listrik di Indonesia. | id |