Relevansi Budaya Keamanan Pangan di Industri Pangan yang Menerapkan Teknologi Industri 4.0
Date
2023-01-25Author
Raharjo, Bangun
Rahayu, Winiati P.
Hunaefi, Dase
Metadata
Show full item recordAbstract
Budaya keamanan pangan (BKP) di industri pangan dapat diartikan sebagai nilai yang didesain oleh manusia atau seluruh bagian organisasi sebagai pedoman tingkah laku dalam menerapkan atau mengimplementasikan program atau sistem keamanan pangan di dalam organisasi sehingga menghasilkan produk pangan yang aman dan berkualitas untuk konsumen. Dalam satu dekade terakhir banyak industri pangan khususnya perusahaan internasional tumbuh di belahan dunia. Organisasi standar internasional seperti Codex Alimentarius Commission dan Global Food Safety Initiative (GFSI) juga menginisiasi kebijakan atau panduan untuk industri pangan agar dapat menerapkan BKP. Adanya tantangan untuk mensinergikan sistem BKP yang didukung oleh perilaku manusia sehingga masih relevan dengan perkembangan TI 4.0 justru semakin sedikit memanfaatkan kebutuhan tenaga manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kematangan organisasi beberapa perusahaan pangan (lokal dan penanaman modal asing (PMA) di Indonesia untuk memahami penerapannya. Survei BKP digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif terkait relevansi BKP dengan penerapan TI 4.0. Focus group discussion (FGD) atau diskusi kelompok terumpun dilakukan untuk memberikan saran perbaikan yang lebih lengkap terhadap penerapan dimensi BKP yang bersinergi dengan kemajuan TI 4.0. Riset ini melibatkan 35 peserta dari 18 perusahaan lokal dan 17 PMA untuk survei dan mengundang 7 peserta terpilih dari perusahaan lokal dan PMA untuk bergabung dalam FGD. Hasil survei BKP menunjukan gap kematangan organisasi dalam implementasi BKP antara perusahaan lokal (2,93) dan PMA (3,62) di Indonesia adalah 0,7 (world best practice 4.0 – 5.0). Tiga manfaat dan peluang utama implementasi TI 4.0 diantaranya adalah efektivitas dan efisiensi, produk aman dan berkualitas, dan deteksi dini untuk mencegah ketidaksesuaian atau penarikan produk. Ada tiga area aplikasi utama TI 4.0 yaitu bagian produksi, kualitas dan engineering. Tiga bentuk utama implementasi TI 4.0 yaitu advanced robotics, big data, internet of things (IoT). FGD menyimpulkan, penerimaan pegawai terhadap kemajuan teknologi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pengetahuan, pengalaman, generasi (umur) dan lokasi asal individu. Referensi pengetahuan dan pengalaman teknologi yang baik dapat memfasilitasi proses penerimaan kemajuan teknologi. Hasil FGD menunjukan relevansi antara BKP dan TI 4.0 yaitu TI 4.0 membantu berlangsungnya sistem manajemen keamanan dan mutu pangan, karena masalah teknis yang sebelumnya memakan waktu dan pemikiran, kini menjadi lebih efektif dan efisien, analisis data dapat dilakukan lebih mendalam, aktual, dan akurat.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2276]