Show simple item record

dc.contributor.advisorAchsani, Noer Azam
dc.contributor.advisorIrawan, Tony
dc.contributor.authorIrfianto, Bimo Mahesa
dc.date.accessioned2023-01-19T06:24:01Z
dc.date.available2023-01-19T06:24:01Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116153
dc.description.abstractPada awal tahun 2020, Dunia mengalami suatu krisis dimana krisis tersebut diakibatkan oleh suatu virus yang menyerang saluran pernafasan manusia. Virus ini yang disebut sebagai virus Covid-19. Virus ini memberikan banyak perubahan pada aspek-aspek kehidupan manusia. Aspek-aspek tersebut salah satunya berada pada bidang ekonomi. Berdasarkan data yang diperoleh dari Yahoo Finance, terjadi penurunan yang dalam pada Indeks Harga Saham Gabungan pada Maret tahun 2020 dimana pada bulan tersebut, virus Covid-19 diumumkan masuk ke Indonesia. Selain itu pergerakan dari LQ45 juga ikut turun ketika pengumuman Covid-19 muncul di Indonesia. Hal ini menggambarkan bahwa terjadi perlambatan ekonomi akibat dari masuknya virus Covid-19 ke Indonesia. Perlambatan Ekonomi juga pernah terjadi pada Indonesia dimana pada tahun 2008 terjadi krisis ekonomi dunia yang dimana krisis tersebut diakibatkan dari krisis gagal warga Amerika membayar kewajibannya sehingga Amerika saat itu mengalami suatu krisis yang diberi nama subprime mortgage. Krisis tersebut menyebabkan perekonomian dunia termasuk perekonomian Indonesia juga ikut terganggu akibat hal tersebut. Data dari Yahoo Finance sendiri menjelaskan pada tahun 2008 terjadi penurunan yang dalam pada pergerakan LQ45 di Indonesia. Hal ini menjelaskan Krisi yang terjadi di Amerika Serikat memiliki pengaruh pada pergerakan saham di Indonesia. Untuk mengetahui kondisi bagaimana kondisi kinerja saham pada kedua krisis tersebut, maka pengunaan metode perhitungan kinerja saham dapat dipergunakan. Metode yang digunakan adalah metode Markowitz, Sharpe Indeks, Jensen Alpha, Tranor Ratio, Sortino Ratio dan Mordigliani Squared Model. Selain itu untuk melihat seperti apa pergerakan sektor-sektor saham pada saat krisis tersebut, maka sektor rotasi dapat menjadi pilihan untuk melihat bagaimana pergerakan sektor pada kedua krisis tersebut menggunakan metode Sharpe Index. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kondisi krisis pada tahun 2020 yang di sebabkan oleh virus corona ternyata lebih buruk dibandingkan pada tahun 2008. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa ketika terjadi krisis keuangan yang masuk dalam fase resesi maka sebaiknya para investor memilih untuk menginvestasikannya pada saham-saham yang berada disektor keuangan dan pertambangan dimana kedua sektor tersebut terbukti kuat menghadapi kondisi resesi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePerbandingan Kinerja dan Sektor Rotasi dari Index Saham LQ45 pada Fase Resesi Global pada Kasus Covid-19 dan Krisis Ekonomi tahun 2008id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordJensenid
dc.subject.keywordLQ45id
dc.subject.keywordMarkowitzid
dc.subject.keywordMordigliani Squareid
dc.subject.keywordSector Rotationid
dc.subject.keywordSharpeid
dc.subject.keywordSortinoid
dc.subject.keywordTraynorid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record