Formulasi dan Evaluasi Silase Berbasis Hijauan Lokal Perkebunan Sawit Pasaman Barat
Abstract
Perkebunan kelapa sawit memiliki potensi sebagai penyedia hijauan,
seperti pelepah kelapa sawit, namun ada keterbatasan penggunaannya sebagai
bahan pakan tunggal. Cara untuk mengurangi keterbatasan ini adalah dengan
mengkombinasikannya dengan hijauan lain seperti leguminosa. Penelitian ini
bertujuan memformulasikan dan mengevaluasi pakan lengkap berbasis hijauan
lokal di perkebunan kelapa sawit menggunakan teknik ensilase. Formulasi pakan
didasarkan NRC Beef Cattle (2000), menggunakan pelepah kelapa sawit, gamal,
lamtoro, rumput lapang, rumput gajah, dedak padi, diformulasikan menggunakan
Winfeed dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan 1, perlakuan 2, dan
perlakuan 3 dibedakan atas penggunaan rumput lapang dan rumput gajah.
Evaluasi silase pakan komplit dilakukan dengan melihat karakteristik fermentasi
silase, kandungan nutrisi dan karakteristik utilitas silase. Ketiga perlakuan
mempunyai kandungan nutrisi utama sesuai dengan kebutuhannya. Silase yang
dihasilkan memiliki bau asam, tekstur padat (tidak menggumpal, tidak berlendir),
warna hijau kekuningan dan sedikit jamur. Silase memiliki nilai pH (≤ 4,5) dan
nilai Fleigh (>100). Rerataan kandungan protein kasar sebesar 15,12%. Kadar
rerataan amonia silase adalah 8,41 mM dan rerataan produksi metan 8,83 mM,
sedangkan rerataan kecernaan adalah 68,15% KCBK dan 64,19% KCBO.
Disimpulkan bahwa ketiga perlakuan formulasi ransum dapat dijadikan
rekomendasi sebagai formulasi bagi peternak di Kabupaten Pasaman Barat.
Evaluasi ransum lengkap ini menghasilkan kualitas fisik dengan kandungan
nutrisi dan kecernaan yang baik. Selanjutnya perlu dilakukan evaluasi formulasi
pakan lengkap berbasis hijauan lokal untuk perkebunan kelapa sawit secara in
vivo.
Collections
- MT - Animal Science [1206]