Kelayakan Usaha Perkebunan Kelapa Sawit Pola Kemitraan PT SNP dengan KUD SM

Abstract

Kelapa sawit adalah salah satu komoditas perkebunan andalan yang memiliki peran strategis dalam membangun perekonomian Indonesia. Perkebunan kelapa sawit terbukti dapat meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat dan menekan angka pengangguran. Kemitraan PT SNP dengan KUD SM adalah kemitraan perkebunan kelapa sawit yang didirikan pada tahun 2013. Salah satu permasalahan yang ada pada kemitraan ini adalah lahan yang tidak sesuai dengan kriteria kesesuaian lahan dan jumlah tanaman per hektarnya yang rendah (96 pohon). Kesesuaian lahan dan jumlah tanaman per hektar adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi produksi. Selain itu, faktor kesesuaian lahan menyebabkan besarnya biaya operasional yang dikeluarkan pada kemitraan ini. Produksi dan biaya pada kemitraan ini mempengaruhi kelayakan finansial dari kemitraan ini. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan evaluasi dengan menganalisis kelayakan usaha perkebunan kelapa sawit PT SNP dengan KUD SM. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dan metode kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menentukan kelayakan ditinjau dari aspek pasar, aspek manajemen dan hukum, serta aspek sosial dan lingkungan. Analisis kuantitatif dilakukan untuk menentukan kelayakan ditinjau dari aspek finansial menggunakan kriteria penilaian investasi (NPV, Net B/C, IRR, dan PP). Hasil analisis yang didapatkan menunjukkan bahwa usaha perkebunan kemitraan kelapa sawit PT SNP dengan KUD SM tidak layak untuk dijalankan dan memerlukan evaluasi.

Palm oil is one of the mainstay plantation commodities that has a strategic role in building the Indonesian economy. Oil palm plantations have proven to be able to increase the level of community welfare and reduce unemployment. PT SNP's partnership with KUD SM is an oil palm plantation partnership established in 2013. One of the problems that exist in the partnership between PT SNP and KUD SM is the land that does not meet the criteria and the number of plants per hectare (96 trees). Land suitability and number of plants per hectare is one of the important factors affecting production. In addition, the land suitability factor causes the large operational costs incurred in this partnership. The production and costs of this partnership affect the financial viability of this partnership. The purpose of this study was to evaluate by analyzing the feasibility of PT SNP's oil palm plantation business with KUD SM. The data analysis method used in this study is a qualitative method and a quantitative method. Qualitative analysis is used to determine feasibility in terms of market, management, and legal aspects, as well as social and environmental aspects. Quantitative analysis was conducted to determine the feasibility in terms of financial aspects using investment assessment criteria (NPV, Net B/C, IRR, and PP). The results of the analysis showed that the oil palm partnership plantation business of PT SNP with KUD SM was not feasible to run and needed evaluation.