| dc.description.abstract | Persaingan industri power transformer di Indonesia menjadi meningkat, seiring dengan bertambahnya beberapa perusahaan sejenis di Indonesia. Industri inisangat menarik karena dengan rata-rata pertumbuhan kebutuhan energi listrik sebesar 9,1% dalam kurun waktu tahun 2020 sampai 2030 dan 7,9% sampai dengan tahun 2038. Maka dampak dari persaingan di industri power transformer di Indonesia mulai terlihat pada tahun 2016 sampai 2020,dimana PT. CG Power Systems Indonesia belum dapat memenuhi target penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan juga penurunan market share untuk produk PLN dari 58% pada tahun 2016 dan berturut-turut turun menjadi 56%, 40%, 31% dan 29% sampaidengantahun2020. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan merumuskan dan menganalisis kondisiinternal dan eksternal dan fokus pada low cost analysis yang didukung oleh value chain analysis, diamond porter’s model, matriks IFE dan EFE. Kemudian analisis posisi strategis menggunakan matriks IE, perumusan alternatif strategi dengan matriks TOWS dan penentuan prioritas strategi yang tepat bagi perusahaan menggunakan QSPM. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam dengan memilih responden berdasarkan kriteria tertentu (purposive sampling) dengan pertimbangan bahwa responden yang dipilih memiliki keahlian mengenai subjek yang diteliti dan mengetahui faktor-faktor strategis internal dan eksternal yang ada pada PT.CG Power Systems Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan pada kuadran II pada posisi growand build dalam matriks IE dan strategi yang dapat dilakukan adalah strategi intensif yang terdiri dari penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk. Selanjutnya hasil analisis matriks TOWS mendapatkan delapan alternatif strategi yang kemudian diurutkan berdasarkan prioritas menggunakanmatriksQSPM. Hasil matriks QSPM menunjukkan bahwa strategi pengurangan biaya operasional secara optimal di semua departemen dengan melakukan strategi pengurangan biaya memiliki skor TAS tertinggi. Kemudian melakukan negosiasi dengan PLN atas dasar pengalaman membuat trafo, pengiriman tepat waktu dan data kualitas produk untuk mendapatkan tambahan persentase pesanan dari setiap tender yang memiliki skor tertinggi kedua dan strategi peringkat ketiga adalah membuat perjanjian jangka panjang dengan pemasok untuk memastikan ketersediaan material dan mendapatkan harga yang baik dengan skema Letter of Credit. Maka perusahaan disarankan untuk menerapkan strategi sesuai prioritas dengan tetap memperhatikan aspek keuangan, sumber daya dan hukum. | id |