dc.description.abstract | Ikan nila memiliki dimorfisme seksual yang dapat dilihat dari ukuran dan
pertumbuhannya. Ikan nila jantan memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat
ketimbang ikan nila betina. Maskulinisasi dapat dilakukan untuk menghasilkan
benih ikan nila monoseks dengan tujuan mempercepat pertumbuhannya.
Penggunaan hormon sintetik MT sudah dibatasi penggunaannya sehingga
diperlukan bahan alami pengganti salah satunya santan kelapa untuk kegiatan
maskulinisasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh perendaman santan
sebagai fitosteroid untuk maskulinisasi ikan nila merah melalui perendaman larva
dengan konsentrasi berbeda. Larva ikan nila direndam santan selama 12 jam dan
selanjutnya dipelihara selama 60 hari dengan kepadatan 100 ekor untuk setiap
wadah pemeliharaan. Terdapat empat perlakuan berbeda, kontrol tanpa perendaman
santan, S 3 ml/L, S 5 ml/L dan S 7 ml/L. Hasil penelitian menunjukan perlakuan
perendaman santan 7 ml/L dapat meningkatkan nisbah kelamin jantan, laju
pertumbuhan spesifik, serta menurunkan rasio konversi pakan dan tidak berdampak
buruk terhadap nilai TKH benih ikan nila merah. Dalam penelitian ini, perlakuan
santan 7 ml/L merupakan perlakuan terbaik yakni dapat menghasilkan NKJ sebesar
67,78±4,16%. | id |