Pengaruh Padat Penebaran 1, 2 Dan 3 Ekor/L Terhadap Kelangsungan Hidup Dan Pertumbuhan Benih Ikan Maanvis Pterophyllum Scalare
Abstract
Ikan maanvis Pterophyllum scalare sebagai salah satu komoditas ikan hias air tawar yang telah dibudidayakan secara komersial. Padat tebar tinggi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produksi yang secara ekonomis menghasilkan keuntungan maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh padat penebaran terhadap tingkat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan, variasi ukuran, dan keuntungan usaha pemeliharaan benih ikan maanvis. Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober-November 2008 di Laboratorium Sistem dan Teknologi, Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Kampus Darmaga Bogor. Ikan maanvis (panjang 2,25 cm ; bobot 0,24 gram) dipelihara dalam akuarium 24,5x25,0x24,0 cm yang diisi air 12 liter dan diaerasi. Selama penelitian, ikan diberi cacing sutera (Limnodrilus sp.) 3 kali sehari pada pagi, siang dan sore hari sebanyak 2,14-11,03 gram/hari secara at satiation (sekenyangnya). Fisika-kimia air yang diamati antara lain, Oksigen terlarut, derajat keasaman (pH), suhu, dan amoniak (NH3). Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan padat penebaran 1, 2, dan 3 ekor/l. Setiap perlakuan diulang tiga kali. Data yang telah diperoleh kemudian ditabulasi dan dianalisis ragam dengan bantuan program Ms Office Excel 2007 dan diuji lanjut dengan uji Beda Nyata Jujur (Tukey test) menggunakan program SPSS 13,0. Pada perlakuan 1, 2 dan 3 ekor/l diperoleh tingkat kelangsungan hidup berturut-turut sebesar 100, 81,94, dan 75%; laju pertumbuhan bobot harian sebesar 7,44, 6,32, dan 6,39%; pertumbuhan panjang mutlak sebesar 0,88, 0,57 dan 0,47 cm; efisiensi pakan 20,22, 19,15, dan 21,41%; serta nilai koefisien keragaman panjang sebesar 8,08, 10,13 dan 7,63%. Keuntungan rata-rata perlakuan padat penebaran 1 ekor/l sebesar Rp. 3740,2, 2 ekor/l sebesar Rp. 2668,8, dan 3 ekor/l sebesar Rp. 2764,9. Padat penebaran mempengaruhi (P<0,05) derajat kelangsungan hidup dan laju pertumbuhan bobot harian tetapi tidak mempengaruhi pertumbuhan panjang mutlak, efisiensi pakan dan koefisien keragaman. Padat penebaran tinggi mengakibatkan kandungan oksigen terlarut menurun sedangkan konsentrasi amoniak meningkat. Perlakuan padat penebaran 1 ekor/l menghasilkan tingkat kelangsungan hidup tertinggi, laju pertumbuhan bobot harian paling baik, dan memiliki efisiensi usaha tertinggi di antara perlakuan lainnya. Untuk pendederan sebaiknya dilakukan sistem resirkulasi dan melakukan penjarangan setiap minggu. Dibutuhkan penelitian lanjutan mengenai pengaruh padat penebaran terhadap warna dan kecacatan sirip benih ikan maanvis.
Collections
- UT - Aquaculture [2037]