Show simple item record

dc.contributor.advisorPandjaitan, Nurmala Katrina
dc.contributor.authorAdhiyatma, Belva Fawwaz
dc.date.accessioned2022-12-07T09:05:30Z
dc.date.available2022-12-07T09:05:30Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115454
dc.description.abstractSistem pangan masyarakat Indonesia tidak dapat lepas dari pengetahuan lokal dalam praktik sistem pertanian yang diadopsi oleh suku tertentu yang diterapkan secara turun-temurun antar generasi. Perubahan iklim menjadi tantangan dalam pemenuhan kebutuhan pangan yang dapat mengancam ketersediaan pangan pada komunitas adat tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan pangan pokok dan faktor yang menyebabkan perubahan konsumsi pangan pokok pada sebuah komunitas di Kampung Adat yang terletak di Kota Cimahi yang memiliki bentuk kearifan lokal berupa budaya mengkonsumsi pangan singkong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yang dilengkapi data kualitatif melalui metode kuesioner dan wawancara mendalam dengan responden sebanyak 50 orang yang dipilih melalui teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mulainya terdapat perubahan konsumsi pangan pokok pada komunitas adat berupa mengkombinasikan antara rasi dan beras padi yang disebabkan oleh faktor adaptasi berupa ancaman ketersediaan pangan singkong. Walaupun mulai terdapat perubahan, mayoritas masyarakat masih menyukai rasi untuk dikonsumsi yang disebabkan oleh adanya nilai-nilai yang diturunkan para leluhur sehingga masyarakat memilih mempertahankan budaya mengkonsumsi rasi.id
dc.description.abstractThe food system of the Indonesian people cannot be separated from local knowledge in agricultural system practices adopted by certain ethnic groups which are passed down from generation to generation. Climate change is a challenge in meeting food needs which can threaten food availability in certain indigenous communities. This study aims to analyze changes in staple food and the factors that cause changes in staple food consumption in the community in Traditional Village, Cimahi City which has a form of local wisdom in the form of a culture of consuming cassava food. The method used in this study is a quantitative method equipped with qualitative data through a questionnaire method and in depth interviews with 50 respondents who were selected through a simple random sampling technique. The results of the study indicated that there was a change in staple food consumption in indigenous communities in the form of a combination of rasi and rice which was caused by adaptation factors in the form of threats to cassava food availability. Even though there have been changes, the majority of people still prefer rasi to be consumed due to the values passed down from their ancestors so that the community chooses to maintain the culture of consuming rasi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePerubahan Konsumsi Pangan Pokok Sebagai Proses Adaptasi Komunitas Dalam Menghadapi Perubahan Iklim (Kasus: Sebuah RT di Kampung Adat, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi)id
dc.title.alternativeChanges in Staple Food Consumption as a Community Adaptation Process in Facing Climate Change (Case: An RT in a Traditional Village, South Cimahi Sub-district, Cimahi Cityid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordadaptationid
dc.subject.keywordchanges in staple food consumptionid
dc.subject.keywordclimate changeid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record