Arsitektur Strategi Bisnis Dokumentasi Pernikahan pada Iphotobride Wedding
Date
2022Author
Rachman, Mohammad Irfan
Asnawi, Yudha Heryawan
Hannan, Sufrin
Metadata
Show full item recordAbstract
Iphotobride merupakan sebuah perusahaan dokumentasi pernikahan yang berdiri pada tahun 2017 yang berlisensi HIPDI (Himpunan Pengusaha Dokumentasi Indonesia). Berawal dari dokumentasi wisuda lalu mulai melebarkan sayap ke industri dokumentasi pernikahan, dengan jasa yang ditawarkan meliputi dari acara engagement, prewedding, wedding, post wedding hingga kehamilan dan tasyakuran. Iphotobride mampu berkembang menjadi vendor favorit pasangan di Jabodetabek dengan menyajikan konsep foto dan video yang bercerita romantis, intim dan berwarna cerah. Iphotobride selalu berusaha dengan memberikan kualitas dan pelayanan terbaik di setiap pra hingga pasca produksi. Pada awal pembentukan pertamanya pada April 2017, iphotobride merupakan nama dari pecahan dari Iphotograph, nama tersebut diambil dari istilah bahasa asing yaitu i yang berarti saya, dan photography adalah fotografi atau memfoto yang bermakna saya yang memfoto, dalam artian ini juga bermakna pada iphotobride yang berarti saya memfoto pengantin. Awal mulanya Iphotobride hanya punya empat orang dalam tim, dengan tiga diantaranya didalamnya tim adalah perempuan, dengan alat dokumentasi seadanya yang dipunya dengan nilai value tidak lebih dari 15 juta. Hingga saat tahun 2020 awal Iphotobride terus berkembang menjadi vendor yang diminati para calon pengantin, dan tim yang ada berjumlah sebelas orang. Iphotobride memiliki kantor pusat yang beralamat di Kebun Raya Residence Green Park Cluster no 40 Kecamatan Bogor Barat. Dalam pasar dokumentasi pernikahan di Jabodetabek, Iphotobride berada di posisi menengah, dengan rentang harga mulai dari 4-10 juta rupiah untuk sekali proyek atau sewa jasa di pernikahan, biasanya karakteristik konsumen hingga calon konsumen Iphotobride rata rata adalah pasangan muda-mudi berusia antara 21 sd 25 tahun, dengan latar belakang pekerjaan adalah pegawai swasta dan pegawai negeri sipil, konsumen dan calon konsumen Iphotobride menghubungi secara langsung melalui media komunikasi daring whatsapp. Pradiani (2017) mengungkapkan bahwa dengan daring marketing komunikasi dan transaksi dapat dilakukan setiap waktu/real time serta mampu menjangkau hingga penjuru dunia. Adapun kompetitor sejenis di posisi atau segmen yang sama dengan Iphotobride terbilang sangat banyak, dalam penentuan posisi pasar biasanya vendor kelas menengah dicirikan dengan banyaknya pengikut dan postingan di sosial media terutama di Instagram. Sejak adanya pandemi covid-19 menyerang Indonesia pada pertengahan Maret 2020, Iphotobride kehilangan banyak calon pelanggan dan pemasukan yang didapat berkurang drastis, karena selama tiga sampai empat bulan berturut turut tidak ada proyek yang dikerjakan, sehingga menuntut manajemen iphotobride mengecilkan skala prioritas dan memangkas jumlah staf yang awalnya sebelas orang kini hanya terdiri tiga orang yang dimana dua orang tersebut hanya dijadikan sebatas freelance, dalam artian dua orang freelance tersebut berhak untuk mengambil projek lain di luar iphotobride, dikarenakan iphotobride sudah tidak mampu untuk menggaji staf secara rutin akibat pandemi covid-19, meskipun lambat laun Iphotobride kembali mulai bangkit dan membangun sistem bisnis yang baru, namun hal tersebut terkadang masih terhambat oleh kebijakan pemerintah tentang regulasi covid-19 serta naik-turunnya kasus positif yang tidak menentu di Indonesia berimbas pada ketidakpastian para calon konsumen untuk melangsungkan pernikahan atau acara lainnya dalam waktu dekat. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi bisnis dokumentasi pernikahan yang dapat diterapkan bagi perusahaan Iphotobride di masa depan. Responden pada penelitian ini terdiri dari 8 responden konsumen yang terpilih dengan menggunakan purposive sampling, 5 internal perusahaan dan 3 mitra perusahaan dari tahun 2019 hingga 2021. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan analisis Strategi Pengembangan Bisnis menggunakan matriks IFE, EFE, IE, matriks SWOT dan QSPM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Iphotobride mempunyai skor IFE 3,000 dan EFE 2,413. Dalam pemetaan matriks IE Iphotobride berada pada posisi Grow and Build. Strategi yang dapat dilakukan Iphotobride adalah market penetration, market dan product development, Alternatif strategi yang didapatkan yaitu influencer endorsement (kolaborasi dengan influencer), meningkatkan kemampuan manajemen untuk berkolaborasi antar vendor pernikahan, diferensiasi produk jasa dengan kompetitor, suntikan pinjaman modal oleh Investor/Bank. Strategi alternatif prioritas yang disarankan adalah meningkatkan kemampuan manajemen untuk berkolaborasi antar vendor pernikahan dan diferensiasi produk jasa dengan kompetitor. Sebagai pertimbangan Core Competences dan Industry Foresight, maka Arsitektur Strategik yang mungkin Iphotobride dapat dilaksanakan atau dijalankan untuk bisa dijadikan kompetensi di masa depan adalah membuat paket jasa all in wedding, dengan banyak pilihan vendor lainnya tetapi vendor foto satu satunya adalah Iphotobride yang biasanya hanya ada di paketan Wedding Organizer, Makeup Artis dan Catering, sebagai alternatif bisa memberikan “gift voucher” untuk para calon konsumen yang menggunakan jasa Iphotobride di hari pernikahannya mendapat hadiah berupa honeymoon ticket atau potongan harga untuk acara selanjutnya yaitu acara 4 dan 7 bulanan, Baby Born Photoshoot, foto keluarga. Hal tersebut merupakan kompetensi masa depan yang bukan lagi untuk memperjuangkan market share tetapi untuk bisa menemukan opportunity share memperkuat branding power Iphotobride dimasa yang akan datang.
Collections
- MT - Business [1567]