Penggunaan Kalsium Karbonat (CaCO3) dan Sabun Kalsium (Ca-pufa) di dalam Ransum sebagai Upaya Meredam Toksisitas Timbal (Pb) melalui Pengujian in vitro
Abstract
Peningkatan angka pengguna kendaraan bermotor di kota-kota besar serta penebangan pohon secara liar mengakibatkan terjadinya pencemaran serta pengrusakan lingkungan yang dapat membahayakan ternak maupun makhluk hidup lainnya. Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh logam berat timbal (Pb) ini mengakibatkan terjadinya keracunan, gangguan kesehatan dan metabolisme dalam tubuh ternak yang akan berdampak pada produktivitas ternak. Penggunaan kombinasi mineral kalsium organik dan anorganik diharapkan mampu meredam toksisitas logam berat timbal pada ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan suplemen mineral kalsium yang tepat sebagai peredam toksisitas logam berat timbal (Pb) pada ternak. Penelitian dilakukan selama 4 minggu mulai dari bulan April sampai Mei 2005 dan bertempat di Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Perah. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan tujuh perlakuan dan tiga kelompok. Perlakuan ransum yang digunakan adalah : R1 (Ransum + 275 ppm Pb-asetat), R2 (R1 + 0,5% CaCO3), R3 (R1 + 1,0% CaCO3), R4 (R1 + 1,5% CaCO3), R5 (R1 + 0,5% Ca-pufa), R6 (R1 + 1,0% Ca-pufa), R7 (R1 + 1,5% Ca-pufa). Peubah yang diamati meliputi produksi VFA Total, NH3, kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik ransum. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji kontras ortogonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi mineral Kalsium meningkatkan secara nyata (P<0,05) produksi VFA Total dan kecernaan bahan kering, sedangkan pada produksi NH3 dan kecernaan bahan organik tidak berpengaruh (P>0,05). Produksi VFA dan NH3 tertinggi diperoleh pada penggunaan 1,0% Ca-pufa, sedangkan kecernaan bahan kering dan bahan organik tertinggi diperoleh pada penggunaan 1,5% CaCO3.

