Show simple item record

dc.contributor.advisorEffendi, Irzal
dc.contributor.advisorBudiardi, Tatag
dc.contributor.authorQolbi, Nur
dc.date.accessioned2022-11-12T16:01:02Z
dc.date.available2022-11-12T16:01:02Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115249
dc.description.abstractKedalaman air laut berpengaruh terhadap faktor lingkungan seperti suhu, oksigen terlarut, kecepatan arus, gelombang, pH, salinitas, dan tekanan. Perubahan kondisi perairan laut dapat berdampak langsung terhadap kondisi fisiologi dan biokimia biota kultur, dan pada akhirnya akan berpengaruh kepada kinerja produksi. Tujuan penelitian ini adalah menentukan kedalaman yang memberikan kinerja produksi terbaik dan keuntungan yang maksimal pada pendederan II lobster pasir dalam karamba jaring tenggelam. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga perlakuan kedalaman dasar wadah 1, 3, dan 5 m dari permukaan air laut dengan tiga kali ulangan. Wadah yang digunakan berupa karamba jaring tenggelam (sub-mersible cage) berukuran 60 × 60 × 60 cm. Lobster pasir (Panulirus homarus) berbobot rata-rata 10,84±0,42 g dan panjang rata-rata 7,07±0,20 cm ditebar dengan padat tebar sebanyak 15 ekor/karamba dan dipelihara selama 40 hari. Lobster diberi ikan rucah segar sebanyak 10% dari biomassa per hari. Parameter uji pada penelitian ini meliputi kinerja produksi, kualitas air, dan analisis usaha. Data dianalisis menggunakan ANOVA dengan selang kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan kedalaman 3 m memberikan kinerja produksi terbaik dan keuntungan yang maksimal pada pendederan II lobster pasir dalam karamba jaring tenggelam karena memiliki tingkat kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan produktivitas yang tinggi, serta rasio konversi pakan yang rendah.id
dc.description.abstractThe depth of sea water affects environmental factors such as temperature, dissolved oxygen, current speed, waves, pH, salinity, and pressure. Changes in marine water conditions can have a direct impact on the physiological and biochemical conditions of cultured biota, and will ultimately affect production performance. The purpose of this study was to determine the depth that gives the best production performance and maximum profit in nursery II spiny lobster in submersible cage. This study used a completely randomized design with three treatments for the bottom depth of the container 1, 3, and 5 m above sea level with three replications. The container used is a sub-mersible cage measuring 60 × 60 × 60 cm. Spiny lobster (Panulirus homarus) with an average weight of 10,84±0,42 g and an average length of 7.07±0.20 cm was stocked with a stocking density of 15 fish/karamba and reared for 40 days. Lobsters were given fresh trash fish as much as 10% of the total biomass per day. The test parameters in this study include production performance, water quality, and business analysis. Data were analyzedusing ANOVA with 95% confidence interval. The results showed a depth of 3 m gave the best production performance and maximum profit in nursery II spiny lobster in sinking net cages because it had a high survival rate, growth, and productivity, as well as a low feed conversion ratio.id
dc.description.sponsorshipKementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) melalui Program Matching Fund Kedaireka 2021id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKinerja Produksi Pendederan II Lobster Pasir (Panulirus homarus) dalam Karamba Jaring Tenggelam dengan Kedalaman Berbedaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keyworddepthid
dc.subject.keywordproduction performanceid
dc.subject.keywordspiny lobsterid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record