Show simple item record

dc.contributor.advisorSukenda, Sukenda
dc.contributor.advisorNuryati, Sri
dc.contributor.authorAzzahra, Fatasya
dc.date.accessioned2022-11-07T03:54:17Z
dc.date.available2022-11-07T03:54:17Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115186
dc.description.abstractProduksi udang vaname memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Produksi udang vaname mengalami beberapa kendala, diantaranya yaitu penyakit vibriosis yang disebabkan oleh infeksi Vibrio parahaemolyticus dan penumpukan bahan organik. Pengendalian yang dapat dilakukan untuk mengambat pertumbuhan bakteri yaitu dengan penmabahan antiiotik. Namun, penggunaan antibiotic yang berkelanjutan dapat menyebabkan berkembangnya strain vibrio yang resistan. Alternatif lain yang digunakan selain antibiotik yaitu pemberian arang aktif pada media budidaya. Tujuan penelitian ini adalah mengetehui efektivitas perendaman arang aktif pada media air dengan konsentrasi yang berbeda terhadap respons imun udang vaname yang diinfeksi V. parahaemolyticus. Udang vaname yang digunakan yaitu udang vaname yang berukuran 5,57 gram. Udang diuji tantang menggunakan Vibrio parahaemolyticus selama 14 hari. Perlakuan yang diberikan yaitu kontrol positif (K+), kontrol negatif (K-), arang aktif 200 ppm, 300 ppm, dan 400 ppm. Perlakuan arang akif 200 ppm mampu memberikan respons imun yang baik terhadap udang, kelangsungan hidup yang baik, bentuk usus yang normal pada histopatologi organ usus, dan gambaran darah yang baik.id
dc.description.abstractProduction of vannamei shrimp has significant economic importance. The vibriosis sickness brought on by Vibrio parahaemolyticus infection and the build up of organic debris were just two of the challenges faced during the manufacture of vannamei shrimp. Antibiotics can be added as a control measure to prevent bacterial growth. However, atibiotic can result in the emergence of vibrio strains that are resistant. The inclusion of activated charcoal in the culture mix is another option to antibiotics. This study looked at how varying doses of activated charcoal affected the immunological response of white vaname shrimp that had been exposed to V. parahaemolyticus. The vaname shrimp being utilized weigh 5.57 grams. Vibrio parahaemolyticus was used to challenge shrimp for 14 days. Treatments included activated charcoal at 200, 300, and 400 parts per million (ppm), positive control (K+), and negative control (K-). Shrimp that received treatment with 200 ppm activated charcoal had a good immunological response, good survival, normal intestinal shape on histopathology of intestinal organs, and satisfactory blood results.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleEfektivitas Arang Aktif pada Media Air Terhadap Kelangsungan Hidup dan Respons Imun Udang Vaname yang Diinfeksi Vibrio parahaemolyticusid
dc.title.alternativeThe Effects of Activated Charcoal in Water Media on Vibrio parahaemolyticus-Infected Vaname Shrimp Survival and Immune Responseid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordactivated charcoalid
dc.subject.keywordchallange testid
dc.subject.keywordV. Parahaemolyticusid
dc.subject.keywordwhite leg shrimpid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record