Show simple item record

dc.contributor.advisorMaarif, M. Syamsul
dc.contributor.advisorTriyonggo, Yunus
dc.contributor.authorAmbarwulan, Ambarwulan
dc.date.accessioned2022-09-26T03:55:36Z
dc.date.available2022-09-26T03:55:36Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/114654
dc.description.abstractHilangnya karyawan-karyawan terbaik perusahaan akan berdampak pada berjalannya operasional bisnis di perusahaan karena setiap karyawan telah memiliki tanggung jawabnya sendiri dalam mencapai keberhasilan perusahaan. Selain berdampak pada segi operasional, turnover juga dapat merugikan perusahaan dari segi biaya tenaga kerja yang harus dikeluarkan.Jika kita melihat pada tren perkembangan industri tenaga kerja saat ini, sebagaian besar karyawan yang bekerja diperusahaan adalah karyawan dengan usia 20-35 tahun, dimana karyawan pada usia tersebut merupakan karyawan pada generasi millenial dan gen Y. Pada survey yang dilakukan oleh “Mercer” sebagian karyawan pada usia produktif saat ini akan cenderung untuk memilih bekerja pada industri yang berkaitan dengan digital dan teknologi, mereka akan cenderung untuk keluar dari tempat kerjanya dan bersaing untuk dapat bekerja di perusahaan digital. Jika industri manufaktur sulit untuk bersaing dalam mendapatkan karyawan terbaik dari proses perekrutan, maka perusahaan harus mampu bersaing dalam melakukan inovasi untuk mengurangi angka turnover intention di perusahaan. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengurangi turnover intention adalah dengan meningkatkan work engagement di perusahaan. Work Engagement dipengaruhi oleh beberapa anteseden, antara lain leader member exchange, job characteristics, job resources, dan personal resources. Berdasarkan hasil kuesioner yang diolah menggambarkan jika dari keempat anteseden yang mempengaruhi work engagement di PT Kokoh Semesta, 3 anteseden memiliki pengaruh terhadap pembentukan work engagement di PT Kokoh Semesta. Tiga anteseden tersebut ialah LMX, Job Characteristics, dan Personal Resources, walaupun dari ketiga anteseden tersebut LMX memiliki hubungan yang negatif terhadap pembentukan work engagement di perusahaan. Sedangkan satu anteseden lainnya yaitu job resouces tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembentuk work engagement di PT Kokoh Semesta. Hasil ini dapat dijelaskan dengan adanya karakteristik perusahaan yang berbeda, dimana PT Kokoh Semesta merupakan perusahaan manufaktur dan kontruski yang merupakan family business. Karakteristik pekerjaan juga dapat menjelaskan perbedaan pengaruh anteseden terhadap peningkatan work engagement di PT Kokoh Semesta. Strategi yang dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan work engagement di perusahaan adalah dengan meningkatkan kualitas coaching antar atasan dan bawahan, melakukan perputaran tim di setiap proyek yang dijalankan, meningkatkan branding perusahaan, serta memperbaiki jalur karir yang ada di perusahaan saat ini. Strategi ini dapat meningkatkan motivasi karyawan untuk selalu memiliki citra positif terhadap perusahaan dan berkontribusi secara maksimal untuk membantu perusahaan dalam mencapai visi dan misinya.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePeningkatan Work Engagement Melalui Variabel-variabel yang Mempengaruhinyaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordJob Characteristicsid
dc.subject.keywordJob Resoucesid
dc.subject.keywordLeader Member Exchangeid
dc.subject.keywordPersonal Resoucesid
dc.subject.keywordPT Kokoh Semestaid
dc.subject.keywordWork Engagementid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record