Produksi Biogas dari Campuran Isi Rumen dan Darah Sapi
Date
2022Author
Rizkita, Adelia
Salundik
Soenarno, Mochammad Sriduresta
Metadata
Show full item recordAbstract
Rumah Potong Hewan (RPH) menghasilkan sisa pemotongan ternak yang
dapat mencemari lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik, salah satunya isi
rumen dan darah sapi. Isi rumen dan darah sapi memiliki potensi untuk dijadikan
biogas karena memiliki bahan organik yang tinggi. Biogas adalah campuran
beberapa gas dari hasil fermentasi bahan organik dalam kondisi anaerob. Tujuan
penelitian ini adalah menganalisis produksi dan kualitas biogas yang dihasilkan dari
campuran isi rumen dan darah sapi. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan masing-masing perlakuan dilakukan
pengulangan sebanyak tiga kali. Terdapat 3 perlakuan yaitu kontrol sebanyak 0% darah
sapi dan 100% isi rumen sapi (R100D0), 70% isi rumen sapi + 30% darah sapi (R70D30),
serta 40% isi rumen sapi + 60% darah sapi (R40D60). Berdasarkan hasil penelitian
didapat bahwa jumlah produksi biogas yang dihasilkan dari 3 perlakuan tidak berbeda
nyata satu sama lain, dengan perlakuan R70D30 memiliki kecenderungan jumlah
produksi yang lebih tinggi. Uji nyala api pada 3 perlakuan menunjukkan bahwa api
paling baik dihasilkan oleh perlakuan R100D0 atau kontrol. Slaughterhouses produce livestock slaughter residues that can pollute the
environment if not managed properly, one of which is the contents of rumen and
cow blood. Rumen contents and cow blood have the potential to be used as biogas
because they have high organic matter. Biogas is a mixture of several gases from
the fermentation of organic matter under anaerobic conditions. The purpose of this
study was to analyze the production and quality of biogas produced from a mixture
of rumen contents and cow blood. The design used in this study was a completely
randomized design with each treatment repeated three times. There were 3
treatments, namely control as much as 0% cow blood and 100% cow rumen content
(R100D0), 70% cow rumen content + 30% cow blood (R70D30), and 40% cow rumen
content + 60% cow blood (R40D60). Based on the results of the study, it was found
that the amount of biogas production produced from the 3 treatments was not
significantly different from each other, with the R70D30 treatment having a higher
tendency for the amount of production. The flame test on 3 treatments showed that
the best fire was produced by the R100D0 treatment or the control.